Kediri – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan pentingnya digitalisasi serta perluasan akses pendidikan tinggi di lingkungan pesantren sebagai bagian dari strategi penguatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Penegasan tersebut disampaikan saat meresmikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) berbasis pesantren di Pondok Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al-Falah, Ploso, Kabupaten Kediri, pada Minggu (13/07).
Menko PMK, Pratikno mengaku melihat perlunya transformasi digital di sektor pendidikan. Menurutnya, Universitas Terbuka (UT) berperan vital dalam menjangkau kelompok masyarakat yang selama ini terkendala akses pendidikan, termasuk para santri di pesantren.
“Digitalisasi kini menjadi kebutuhan penting. UT memiliki potensi besar dalam menjalankan pembelajaran daring secara optimal. Bahkan, saya sampai ‘membajak’ Rektor UT waktu itu untuk bergabung sebagai deputi di Kemenko PMK,” ungkapnya dikutip dalam keterangan tertulis.
Sementara Prof. Ojat Darojat, yang sebelumnya menjabat Rektor Universitas Terbuka, kini bertugas sebagai Deputi di Kemenko PMK dengan tanggung jawab memperluas akses pendidikan tinggi, khususnya bagi komunitas yang kurang terjangkau seperti santri.
Kemenko PMK, bersama kementerian dan lembaga terkait, saat ini tengah mendorong kehadiran perguruan tinggi yang mampu memberikan layanan lebih dekat dengan masyarakat. SALUT pun hadir sebagai jawaban atas keterbatasan akses fisik bagi santri yang tinggal di pesantren.
“Bagaimana perguruan tinggi bisa hadir mendekatkan layanan pendidikan kepada seluruh anak bangsa yang tidak bisa keluar dari lingkungan pesantren. Karena itu, SALUT menjadi salah satu solusi yang kami dorong. Tapi tentu kualitasnya juga harus dijaga,” tegas Pratikno.
Ia juga mengajak para pengasuh pondok pesantren untuk aktif mengawal implementasi SALUT agar mampu melahirkan SDM unggul yang sehat secara fisik, mental, dan moral, sekaligus memiliki kompetensi tinggi.
“Manfaatkan fasilitas ini sebaik mungkin. Kami berharap para pengasuh turut mendampingi agar para santri semakin cakap, berpendidikan, dan siap menghadapi tantangan ke depan,” tambahnya.
Selain meresmikan SALUT di Ponpes Tarbiyatul Qur’an Al-Falah, Menko PMK juga meresmikan enam titik layanan SALUT lainnya, yakni SALUT Anak Bangsa (Kabupaten Nganjuk), SALUT Bina Insan Cendikia (Tulungagung), SALUT Nurul Haromain Pujon (Malang), serta tiga SALUT di Kabupaten Kediri: Lumanjada Darussalam, Lumanjada HQ, dan Lumanjada Assakur.
Dalam kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan kerja sama antara UT Malang dan masing-masing pesantren sebagai mitra penyelenggara SALUT, serta penyerahan bantuan pendidikan untuk mahasiswa penghafal Al-Qur’an 30 juz oleh UT Malang.