29.3 C
Jakarta
Minggu, Juli 20, 2025
BerandaKATA TEKNOTEKNEWSSurvei: Kecepatan Pengiriman Tepat Waktu Pengaruhi Loyalitas Konsumen E-Commerce

Survei: Kecepatan Pengiriman Tepat Waktu Pengaruhi Loyalitas Konsumen E-Commerce

Jakarta Kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman menjadi faktor krusial dalam dunia belanja daring. Hal ini bahkan sering memengaruhi penilaian dan ulasan pelanggan terhadap para pelaku usaha di platform e-commerce. Menyadari pentingnya aspek tersebut, sejumlah e-commerce terus berinovasi dan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan logistik guna meningkatkan kualitas layanan pengiriman bagi pembeli maupun penjual.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program Garansi Tepat Waktu (GTW) yang diluncurkan Shopee Indonesia sejak awal 2024. Program ini memberikan jaminan bahwa pesanan akan tiba sesuai waktu yang ditentukan. Jika pengiriman melebihi batas waktu tersebut, pengguna akan menerima kompensasi dalam bentuk voucher dari Shopee.

Namun, sejauh mana program GTW ini berdampak pada tingkat kepuasan dan pengalaman pengguna?

Hasil Survei: Kecepatan dan Biaya Jadi Pertimbangan Utama

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Snapcart melakukan survei daring terhadap 500 responden dari berbagai daerah di Indonesia yang telah berbelanja melalui Shopee dalam tiga bulan terakhir. Hasil studi menunjukkan bahwa 74% responden menilai kecepatan dan ketepatan pengiriman sebagai alasan utama memilih berbelanja online.

Dalam memilih jasa kirim di Shopee, konsumen mempertimbangkan lima faktor utama, dengan rincian sebagai berikut: biaya ongkir (74%), kecepatan pengiriman (64%), ketepatan waktu (60%), reputasi layanan, dan kemudahan pelacakan. Temuan ini memperlihatkan bahwa efisiensi biaya dan kecepatan menjadi prioritas utama bagi sebagian besar konsumen.

Survei: Kecepatan Pengiriman Tepat Waktu Pengaruhi Loyalitas Konsumen E-Commerce
Hasil Survei Snapcart, Dampak Ketepatan Waktu Pengiriman Jasa Kirim Terhadap Kepuasan Belanja Online. (katafoto/HO/Snapcart)

“Mayoritas konsumen menyatakan bahwa pengiriman tepat waktu sangat memengaruhi keputusan mereka saat belanja online. Survei ini mempertegas bahwa layanan logistik merupakan aspek vital dalam ekosistem e-commerce,” ujar Anggia, Manager Riset Snapcart, dalam pernyataan tertulis, Minggu.

Dampak Program GTW Terhadap Layanan Logistik

Survei Snapcart juga menyoroti pengaruh program GTW terhadap kinerja dan kepuasan konsumen terhadap empat jasa kirim besar: Anteraja, JNE, SiCepat, dan Pos Indonesia. Tiga aspek yang dievaluasi adalah loyalitas terhadap merek, kecepatan layanan, dan tingkat kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

Dari sisi loyalitas, SiCepat mencatat peningkatan paling tinggi sebesar 16%, disusul oleh JNE (12%), Anteraja (10%), dan Pos Indonesia (8%). Sementara dalam aspek kecepatan pengiriman, Anteraja memimpin dengan peningkatan 9%, diikuti oleh Pos Indonesia dan SiCepat yang masing-masing naik 8%, serta JNE dengan kenaikan 6%.

Dalam hal kepuasan konsumen, Anteraja kembali unggul dengan kenaikan 9%, SiCepat 6%, JNE 4%, dan Pos Indonesia 2%.

Data ini memperlihatkan bahwa Anteraja dan SiCepat menunjukkan performa paling konsisten dalam peningkatan layanan sejak program GTW diberlakukan. JNE dan Pos Indonesia juga mengalami peningkatan meski tidak setinggi kompetitornya.

Temuan Snapcart menggarisbawahi bahwa kecepatan dan ketepatan pengiriman memainkan peran sentral dalam membentuk pengalaman belanja konsumen. Program seperti Garansi Tepat Waktu dinilai berhasil memberikan dampak positif tidak hanya bagi pelanggan, tetapi juga terhadap kualitas layanan mitra logistik.

“GTW merupakan contoh kolaborasi strategis antara platform e-commerce dan penyedia jasa kirim yang mampu menetapkan standar baru dalam layanan logistik serta memberi nilai tambah bagi konsumen,” tutup Anggia.

Baca Juga

Kemendikdasmen: Tidak Ada Kurikulum Baru, K13 dan Merdeka Masih Berlaku

Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan...

MRT Jakarta Ekspansi ke Tangsel Tanpa Bebani APBD, Studi Segera Dimulai

Jakarta - PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah mempersiapkan studi...

Indonesia-Uni Eropa Sepakati CEPA, WNI Bisa Dapat Visa Schengen Multi-Enti

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menegaskan komitmen...

BPOM Temukan 15 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Berbahaya

Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini