Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada Rabu (23/07) mulai pukul 07.00 WIB. Gelombang laut diperkirakan dapat mencapai ketinggian hingga 4 meter, yang berisiko membahayakan aktivitas pelayaran dan kelautan.
BMKG menyebutkan, kondisi gelombang tinggi ini dipicu oleh pola angin yang cukup kuat di berbagai wilayah. Di bagian utara Indonesia, angin bertiup dari arah tenggara hingga barat daya dengan kecepatan antara 5 hingga 25 knot. Sementara itu, di wilayah selatan, arah angin dominan berasal dari timur menuju tenggara dengan kecepatan 6 hingga 20 knot. Kecepatan angin tertinggi tercatat di wilayah Selat Malaka bagian utara.
Berikut adalah 13 wilayah perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi antara 2,5 hingga 4 meter:
- Selat Malaka bagian utara
- Samudra Hindia barat Kepulauan Nias
- Samudra Hindia barat Bengkulu
- Samudra Hindia barat Aceh
- Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai
- Samudra Hindia barat Lampung
- Samudra Hindia selatan Banten
- Samudra Hindia selatan Jawa Barat
- Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta
- Samudra Hindia selatan Jawa Tengah
- Samudra Hindia selatan Jawa Timur
- Samudra Hindia selatan Bali
- Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB)
BMKG mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, operator kapal, dan pelaku aktivitas maritim lainnya, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi ini. Cuaca laut yang ekstrem dapat mengancam keselamatan pelayaran, termasuk kapal nelayan, kapal tongkang, hingga kapal feri dan kargo.
“Kami mengingatkan seluruh masyarakat yang beraktivitas di wilayah perairan terdampak untuk memperhatikan informasi cuaca dan berhati-hati terhadap potensi gelombang tinggi,” tulis BMKG dalam rilis resminya.
Masyarakat dapat terus memantau pembaruan informasi cuaca maritim melalui kanal resmi BMKG, baik aplikasi, situs web, maupun media sosial.