29.4 C
Jakarta
Kamis, Juli 31, 2025
BerandaKATA GAYA HIDUPKESEHATANCegah Gondongan Sejak Dini dengan Vaksinasi dan Gaya Hidup Sehat


Cegah Gondongan Sejak Dini dengan Vaksinasi dan Gaya Hidup Sehat


Gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dan umumnya menyerang kelenjar parotis—kelenjar penghasil air liur yang terletak di bawah telinga. Infeksi ini menyebabkan pembengkakan pada pipi dan rahang, yang menjadi ciri khas gondongan. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus yang dapat menyebar dengan mudah melalui percikan air liur dari mulut atau hidung penderita, terutama saat batuk, bersin, atau berbicara.

Gondongan tidak boleh dianggap sepele karena bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti infeksi otak atau bahkan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab, gejala, hingga langkah pencegahan penyakit ini.

Penyebab Gondongan

Gondongan disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus yang menyerang tubuh, berkembang biak, dan memicu peradangan pada kelenjar parotis. Virus ini dapat menular dengan mudah melalui:

  • Menghirup percikan air liur saat penderita batuk, bersin, atau berbicara.
  • Kontak langsung dengan penderita, seperti berciuman.
  • Menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh hidung atau mulut tanpa mencuci tangan.
  • Berbagi alat makan, minum, atau peralatan pribadi lainnya dengan penderita.

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang tertular gondongan antara lain:

  • Belum mendapatkan vaksin MMR (campak, gondongan, rubella).
  • Berusia antara 2 hingga 12 tahun.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, pengguna jangka panjang obat kortikosteroid, atau pasien kemoterapi.
  • Tinggal atau bepergian ke daerah dengan kasus gondongan yang tinggi.

Gejala Gondongan

Gejala gondongan biasanya muncul dalam 12–25 hari setelah terinfeksi virus. Gejala utamanya adalah pembengkakan pada kelenjar parotis, yang menyebabkan pipi terlihat bengkak pada satu atau kedua sisi wajah. Gejala lain yang sering menyertai antara lain:

Nyeri saat mengunyah atau menelan, demam hingga 39°C, mulut kering, sakit kepala, nyeri sendi atau otot, sakit perut, kelelahan dan hilangnya nafsu makan

Namun, tidak semua penderita mengalami gejala yang berat. Pada sebagian kasus, gondongan bisa menyerupai gejala flu ringan, bahkan tanpa gejala sama sekali.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala yang lebih berat, seperti:sakit kepala hebat, penurunan kesadaran atau pingsan dan kejang

Pemeriksaan Gondongan

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan memeriksa area pipi dan leher yang bengkak serta melihat kondisi tenggorokan dan amandel. Jika diperlukan, beberapa tes penunjang akan dilakukan, seperti:

  1. Tes swab pipi (buccal swab): untuk mendeteksi virus penyebab gondongan.
  2. Tes darah: untuk mengetahui keberadaan infeksi virus.
  3. Tes urine: untuk mengetahui apakah infeksi telah menyebar ke saluran kemih.

Penanganan Gondongan

Gondongan umumnya dapat sembuh sendiri dalam 1–2 minggu jika daya tahan tubuh penderita baik. Meski tidak ada obat khusus, beberapa langkah dapat membantu meredakan gejala:

  • Istirahat yang cukup
  • Minum banyak air putih
  • Mengompres pipi yang bengkak dengan air hangat atau dingin
  • Mengonsumsi makanan lunak agar tidak terlalu banyak mengunyah
  • Minum obat penurun demam dan pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen

Pencegahan Gondongan

Cara paling efektif mencegah gondongan adalah dengan vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella). Vaksin ini diberikan dua kali, yaitu saat anak berusia 18 bulan dan saat usia 5–7 tahun. Jika vaksinasi pertama terlewat, vaksin masih bisa diberikan hingga usia 3 tahun.

Orang dewasa yang belum divaksin juga dapat menerima MMR, terutama mereka yang memiliki risiko tinggi terpapar virus. Selain vaksinasi, pencegahan gondongan dapat dilakukan dengan:

  • Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Tidak berbagi peralatan makan, minum, atau barang pribadi lainnya
  • Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku

Baca Juga

Rekening Anda Diblokir PPATK? Begini Cara Aktivasi Rekening Dormant

Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)...

BMW iX xDrive45 Debut di Indonesia: SUV Listrik Jarak Jauh Mewah di GIIAS 2025

Tangerang - BMW Group Indonesia resmi membuka BMW Group...

Diabetes Mengintai Generasi Muda, Kenali Gejala dan Cara Pencegahan

Jakarta - Penyakit diabetes melitus—yang kini lebih dikenal sebagai...

Rayakan Kelulusan, BMW Group Indonesia Cetak Talenta Muda Otomotif

Tangerang - BMW Group Indonesia menghadirkan sejumlah inisiatif strategis...

Bantu Atasi KLB, Indonesia Kirim 2.000 Vaksin Rabies ke Timor-Leste

Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini