Jakarta – Bank DBS Indonesia bersama DBS Foundation menyelenggarakan pelatihan teknologi intensif melalui Coding Camp 2025 powered by DBS Foundation. Program ini memberikan pelatihan selama satu semester kepada 3.000 mahasiswa dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta pelatihan dasar kepada 57.000 peserta dalam bidang Front-End, Back-End, dan Machine Learning.
Hasil dari pelatihan ini adalah terciptanya 30.864 sertifikasi kompetensi atau micro-credentials di bidang teknologi, baik pada level dasar hingga mahir. Selain pelatihan, program ini juga memfasilitasi peserta untuk masuk ke dunia kerja melalui bursa kerja daring.
Pada acara kelulusan yang digelar hari ini, hadir sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek) Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong, serta CEO Dicoding Narenda Wicaksono. Acara ini turut dihadiri para pejabat Kementerian, mitra universitas dan SMK, para instruktur, serta lulusan terbaik.

Program ini telah berjalan sejak 2023 dengan tujuan menyediakan pelatihan teknologi yang berkualitas dan terstruktur, guna membentuk lulusan yang siap kerja di perusahaan teknologi dan startup. Ini juga menjadi bagian dari komitmen Bank DBS yang mengalokasikan dana sebesar SGD 1 miliar dalam 10 tahun ke depan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas rentan dan membangun masyarakat yang lebih inklusif.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Fauzan menyampaikan apresiasinya, “Coding Camp telah menjadi ruang untuk mengasah keterampilan teknis, membentuk soft skill, meningkatkan literasi finansial, serta menumbuhkan daya pikir kritis. Ini adalah bukti pendidikan yang adaptif terhadap zaman.”

Memasuki tahun ketiga, program ini ditingkatkan menjadi pelatihan intensif berdurasi 833 jam untuk siswa SMK dan 928 jam untuk mahasiswa. Dari lebih dari 63.000 pendaftar, terpilih 3.000 peserta dari 575 institusi di seluruh Indonesia, dengan 32% peserta perempuan, 93% berasal dari kota kecil dan menengah, serta 625 peserta dari keluarga prasejahtera.
Para peserta dibekali keterampilan teknis, soft skill, dan kemampuan berbahasa Inggris yang mendalam dan relevan, agar siap memulai karier sebagai full-stack developer atau AI/machine-learning engineer. Uniknya, program ini juga melibatkan 103 karyawan Bank DBS Indonesia sebagai pengajar dalam kelas literasi keuangan dan soft skill. Mereka menyumbangkan 2.852 jam pelatihan melalui program People of Purpose (PoP).
Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, menegaskan, “Kami percaya bahwa peran kami jauh melampaui layanan keuangan. Lewat pilar Impact Beyond Banking, kami ingin mendorong inklusi digital dan mencetak talenta masa depan yang siap menjadi inovator dan pemimpin ekonomi digital Indonesia.”

Sebagai bagian dari pembelajaran berbasis proyek, para peserta menghasilkan 482 karya digital yang berorientasi pada penyelesaian masalah sosial. Salah satunya adalah Isyara, situs pembelajaran Bahasa Isyarat yang dikembangkan oleh enam mahasiswa dari tiga institusi berbeda. Proyek ini terpilih sebagai salah satu dari enam karya unggulan yang dipamerkan dalam acara kelulusan.
CEO Dicoding, Narenda Wicaksono, menyampaikan kebanggaannya atas kolaborasi dengan DBS Foundation sejak 2023. “Coding Camp ini telah membuka akses belajar berkualitas, bahkan bagi kelompok rentan dan penyandang disabilitas. Kini mereka punya peluang nyata untuk meningkatkan kualitas hidup,” ujarnya.