Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero menunjukkan kepeduliannya pada masyarakat dengan menghadirkan kembali Rail Clinic, kereta khusus yang difungsikan sebagai layanan kesehatan bergerak. Kali ini, Stasiun Kotabumi di Lampung Utara menjadi titik persinggahan ketiga sekaligus lokasi perdana Rail Clinic di Pulau Sumatera tahun ini.
Rail Clinic bukan sekadar program rutin, tetapi bentuk nyata komitmen KAI dalam menghadirkan layanan dasar bagi masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah terpencil yang minim akses fasilitas kesehatan. Warga sekitar mendapatkan berbagai layanan medis secara cuma-cuma, mulai dari pemeriksaan umum, layanan kesehatan gigi, kesehatan ibu dan anak, hingga laboratorium sederhana.
Tak hanya layanan medis, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi kesehatan bagi warga dan siswa sekolah dasar yang tinggal di sekitar area stasiun. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa Rail Clinic membawa misi lebih besar dari sekadar pengobatan.
“Kami ingin Rail Clinic menjadi jembatan antara pelayanan dan harapan. Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan,” ujar Anne dikutip dalam keterangan tertulis.
KAI juga menyerahkan bantuan sosial berupa 7 kursi roda, 2 tongkat bantu jalan bagi warga yang membutuhkan, serta 25 kacamata baca untuk siswa sekolah dasar. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sosialisasi keselamatan perjalanan kereta api yang disampaikan oleh tim Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), menekankan pentingnya sinergi antara keselamatan dan kesehatan.
Kunjungan Rail Clinic ke Kotabumi melanjutkan kegiatan serupa yang telah digelar di Stasiun Cikadongdong (Daop 2 Bandung) dan Stasiun Arjawinangun (Daop 3 Cirebon). Kegiatan di Sumatera ini menjadi tonggak yang menandai semakin luasnya jangkauan sosial KAI, tak hanya terpusat di Pulau Jawa.
KAI juga telah merencanakan empat kegiatan Rail Clinic tambahan sepanjang Agustus 2025, yang akan digelar di Stasiun Samosir dan Kisaran (Divre I Sumatera Utara), Stasiun Pasir Jengkol (Daop 2 Bandung), serta Stasiun Pasarnguter (Daop 6 Yogyakarta).
“Karena bagi KAI, rel bukan sekadar penghubung antarkota, tetapi juga jembatan antara perhatian dan kehidupan yang lebih baik,” tutup Anne.