Jakarta – Tren beauty tourism atau wisata kecantikan kini semakin populer di kalangan pencinta perawatan diri. Konsep ini menggabungkan agenda liburan dengan berbagai prosedur kecantikan, mulai dari facial, perawatan anti-penuaan, hingga tindakan estetik yang lebih kompleks.
Di era ketika penampilan segar dan terawat menjadi bagian dari gaya hidup, beauty tourism tak lagi dianggap sebagai kemewahan, melainkan kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara kenyamanan diri dan estetika.
Selama beberapa tahun terakhir, banyak masyarakat Indonesia memilih melakukan perawatan kecantikan di luar negeri—seperti Korea Selatan, Thailand, atau Singapura. Mereka bahkan menggunakan jasa agen atau medical concierge yang mengatur seluruh kebutuhan, mulai dari jadwal perawatan, akomodasi, transportasi, hingga layanan pasca-tindakan.
Namun, praktik ini memerlukan biaya tinggi—bisa mencapai tiga kali lipat dari harga normal—karena mencakup tiket pesawat, hotel, hingga durasi tinggal yang relatif panjang.
Kini, arah minat konsumen mulai berubah. Klinik-klinik estetik di Indonesia berkembang pesat, baik dari segi teknologi, fasilitas, kualitas pelayanan, hingga kompetensi dokter. Beberapa di antaranya bahkan menawarkan pendekatan medis dengan standar internasional. Artinya, pengalaman perawatan berkelas dunia kini bisa diakses tanpa perlu keluar negeri—lebih hemat waktu, biaya, dan tetap nyaman.
Salah satu contoh klinik yang menonjol adalah Maharis, yang menghadirkan tiga layanan utama sesuai kebutuhan personal. Ada Maharis Clinic yang fokus pada perawatan kulit dan anti-aging berbasis medis, Maharis Beauty Lounge untuk prosedur non-invasif yang lebih ringan, serta Maharis Surgery bagi pasien yang ingin melakukan tindakan estetik lanjutan dengan pendekatan profesional dan aman.
Dilansir dari laman storybeauty, ketiga unit layanan ini dirancang secara terintegrasi untuk menghadirkan perjalanan perawatan yang menyeluruh dan tetap mengedepankan kualitas.
Mengusung filosofi #ProPerfected, Maharis menghadirkan layanan medis estetika yang dikurasi oleh dokter ahli di bidangnya. Klinik ini menolak standar kecantikan seragam dan justru menekankan pentingnya kenyamanan serta rasa percaya diri dari versi terbaik setiap individu.
Dengan prinsip curated beauty, Maharis memilih jalur berbeda dari tren wajah seragam di media sosial. Mereka percaya bahwa tidak semua orang harus memiliki bentuk wajah serupa—seperti dagu lancip, hidung mancung, atau warna kulit terang—tetapi yang lebih penting adalah memahami kebutuhan personal dan menghargai karakter alami wajah.
Bagi Maharis, kecantikan bukanlah hasil dari uang semata, melainkan buah dari keputusan yang bijak dan proses yang terarah. Setiap perawatan dimulai dengan pemilihan prosedur yang tepat, bersama tenaga profesional yang menjunjung estetika secara elegan dan bertanggung jawab.