Jakarta – Liberty Society bersama LindungiHutan resmi menghadirkan program Green Experience Partner, sebuah inisiatif yang dirancang untuk membantu perusahaan di Indonesia menyelenggarakan acara ramah lingkungan, bebas sampah, dan rendah karbon.
Sebagai social enterprise, Liberty Society selama ini dikenal mengolah limbah korporat seperti plastik, tekstil, kardus, hingga banner bekas menjadi merchandise dalam skema Business-to-Business (B2B). Uniknya, 10% dari hasil penjualan produk tersebut dialokasikan untuk pemberdayaan perempuan serta kelompok marginal.
Setelah enam tahun berdiri, tahun ini Liberty Society memperluas kiprahnya melalui Green Experience Partner, dengan misi mendorong lebih banyak perusahaan menerapkan praktik keberlanjutan dalam setiap kegiatan.
“Kami melihat tumpukan sampah dari event di Indonesia jumlahnya sangat besar. Sayangnya, sebagian besar langsung berakhir di TPA tanpa pengelolaan lebih lanjut,” ujar Tamara Gondo, Founder Liberty Society.

Tamara mencontohkan, satu acara dengan 5.000 pengunjung saja bisa menghasilkan 4 meter kubik sampah—setara gedung setinggi 4 meter. Java Jazz Festival 2022 bahkan tercatat menghasilkan 6,2 ton sampah hanya dalam tiga hari.
Event yang Lebih Bermakna, Bukan Hanya Megah
Melalui Green Experience Partner, Liberty Society menghadirkan pendekatan baru dalam penyelenggaraan acara. Tidak hanya menonjolkan kemeriahan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi lingkungan.
Konsepnya diwujudkan melalui aktivitas seperti sustainability outing, workshop, hingga masterclass yang dirancang sesuai kebutuhan dan lokasi perusahaan. Seluruh acara juga dipastikan berpegang pada prinsip ramah lingkungan.
Rekanan Liberty Society, Rekosistem, turut berperan dalam mengelola sampah secara bertanggung jawab, termasuk memastikan vendor menggunakan jasa yang minim plastik sekali pakai.
Untuk mendukung target net zero carbon, setiap acara juga disertai aksi penanaman pohon melalui kerja sama dengan LindungiHutan. Liberty Society bahkan menargetkan mampu mendaur ulang 50 ton sampah pada tahun 2025, salah satunya lewat workshop daur ulang yang memungkinkan peserta belajar langsung mengolah limbah menjadi produk bernilai guna.
Dalam peluncuran program pada 29 Agustus, Liberty Society berkolaborasi dengan Roemah Koffie melalui workshop pemanfaatan limbah kopi menjadi barang berguna.
Dukungan DBS Foundation

Perjalanan Liberty Society turut diperkuat oleh dukungan Bank DBS Indonesia lewat DBS Foundation Business for Impact Grant Award Programme 2023. Program ini sejak 2015 telah menyalurkan hibah senilai SGD 21,5 juta kepada lebih dari 160 wirausaha sosial di berbagai negara.
“Kami bangga melihat Liberty Society menjadi mitra wirausaha sosial yang menghadirkan dampak positif, baik untuk lingkungan maupun komunitas rentan. Ini sejalan dengan aspirasi kami sebagai Best Bank for a Better World,” ujar Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia.
Dana hibah tersebut dimanfaatkan Liberty Society untuk melatih 200 perempuan prasejahtera, mendaur ulang 20 ton sampah, membangun fasilitas daur ulang baru, serta memperluas jangkauan pasar.