Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyerahkan bantuan pemutihan ijazah tahap IV gelombang kedua tahun 2025 di SMP Strada Santo Fransiskus Xaverius 1, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/10). Program ini menjadi salah satu prioritas utama Pemprov DKI untuk memastikan tidak ada lagi anak yang kehilangan hak pendidikan akibat kendala biaya.
Pada tahap ini, bantuan diberikan kepada 1.238 peserta didik dengan nilai total mencapai Rp4,13 miliar.
“Hari ini saya bersyukur bisa menyerahkan bantuan pemutihan ijazah untuk 1.238 siswa dengan nilai lebih dari Rp4,1 miliar,” ujar Pramono.
Sejauh ini, Pemprov DKI bersama Baznas Bazis DKI Jakarta telah menyalurkan pemutihan ijazah untuk 3.297 siswa dengan nilai sekitar Rp12 miliar. Pramono berharap, ijazah yang berhasil ditebus dapat dimanfaatkan untuk mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Bantuan ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi menjadi modal penting bagi masa depan para penerima dan keluarganya,” tambahnya.

Dilansir dari laman berita jakarta, selain pemutihan ijazah Pemprov DKI juga telah menyalurkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi 707.513 siswa serta Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) untuk 16.979 mahasiswa. Pramono bahkan menginstruksikan perluasan program KJMU hingga jenjang S2 dan S3 agar semakin banyak anak Jakarta bisa menempuh pendidikan tinggi.
“Untuk memutus rantai ketidakberuntungan dalam keluarga, harus ada generasi yang bisa memperoleh pendidikan setinggi mungkin,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, menjelaskan bahwa dari total penerima tahap IV gelombang kedua, sebanyak 45 siswa berasal dari SD, 266 siswa SMP, 147 siswa SMA, 759 siswa SMK, dan 21 peserta didik PKBM. Dengan tambahan ini, bantuan pemutihan ijazah sejak tahap pertama hingga kini sudah menjangkau 3.297 siswa dengan nilai total Rp12,08 miliar.
Program ini juga terbukti memberi dampak nyata. Misalnya, Sony Pery Sahat Silitonga, lulusan SMK Walang Jaya 2019 yang kini bekerja di PT Gemilang Nusantara setelah ijazahnya ditebus, serta Nadia Syah, lulusan SMK PGRI 3 Jakarta yang kini bekerja di PT My Republic.
Salah satu penerima terbaru, Nasa Nur Rapida (22), lulusan SMK Kencana Jakarta Utara 2021, mengaku sangat terbantu. Sebelumnya, ia kesulitan mengambil ijazah karena kendala biaya, sementara ia menjadi tulang punggung keluarga dengan empat adik kecil.
“Terima kasih kepada Pemprov DKI yang sudah membantu menebus ijazah saya. Semoga dengan ijazah ini saya bisa melamar ke perusahaan besar, bahkan BUMN,” kata Nasa dengan haru.
Menurut Nahdiana, keberhasilan para penerima menunjukkan bahwa program ini benar-benar membuka jalan bagi anak-anak Jakarta menuju masa depan yang lebih cerah.