Ericsson (NASDAQ: ERIC) bersama Qualcomm, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) resmi mengumumkan tiga tim terbaik dalam ajang Hackathon 2025. Setelah mengikuti sesi mentoring intensif dan berbagai workshop, para finalis menampilkan beragam inovasi 5G dan kecerdasan buatan (AI) untuk sektor manufaktur hingga layanan publik, guna mendukung Visi Digital Indonesia 2045 dan memperkuat ekosistem inovasi nasional.
Presiden Direktur Ericsson Indonesia, Singapore, Philippines, and Brunei, Daniel Ode, menegaskan bahwa kompetisi ini tidak hanya berfokus pada pembuatan prototipe, tetapi pada solusi yang dapat diterapkan langsung di lapangan.
“Hackathon ini menjadi wadah menciptakan inovasi nyata. Ericsson memanfaatkan jaringan inovasi global serta kolaborasi dengan akademisi untuk menghadirkan praktik terbaik dan model pengembangan talenta digital ke Indonesia. Kami bangga menetapkan Future of Tech, mAIkroskop, dan Tanikan sebagai tiga pemenang utama, masing-masing dengan solusi yang siap diimplementasikan dan memiliki potensi besar di industri,” ujarnya.
Kompetisi dengan Peserta Beragam dan Kualitas Tinggi
Hackathon 2025 menarik minat peserta dari berbagai sektor seperti pertanian, manufaktur, energi, kesehatan, hingga konstruksi. Pesertanya pun beragam, mulai dari profesional industri hingga mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia. Dari seluruh pendaftar, dipilih 30 tim terbaik untuk mengikuti program mentoring dan workshop sebelum memasuki puncak acara pada Hacking Day, di mana mereka mengembangkan ide menjadi prototipe dan mempresentasikannya di hadapan panel juri.

Juri sekaligus mentor, Ronald Limoa, VP Technology Strategy and Consumer Product Development Telkomsel, menjelaskan bahwa penjurian berfokus pada dampak, orisinalitas, relevansi, dan kelayakan teknis.
“Semangat kolaborasi para peserta sangat menginspirasi. Telkomsel terus mencari solusi inovatif yang memberikan nilai nyata bagi pelanggan. Hackathon ini membuka peluang menemukan talenta baru yang dapat membentuk masa depan layanan digital Indonesia,” ungkapnya.
Dukungan Industri untuk Transformasi Digital Nasional
Nies Purwati, Senior Director of Government Affairs for Southeast Asia di Qualcomm International, mengapresiasi kualitas ide para peserta.
“Kreativitas dan keberagaman inovasi yang ditampilkan mencerminkan kualitas talenta digital Indonesia yang terus berkembang. Hackathon ini menunjukkan komitmen Qualcomm dalam mengembangkan ekosistem digital dan mendorong inovasi melalui teknologi wireless dan AI,” tuturnya.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah menyiapkan sembilan juta talenta digital pada 2030.
“Melalui inisiatif seperti Hackathon, para inovator muda memiliki ruang untuk mengolah ide menjadi solusi nyata yang dapat memberikan dampak bagi industri,” katanya.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri sekaligus Direktur PIDI 4.0 Kemenperin, Sidik Herman, menyebut ajang ini sebagai bukti kemampuan talenta digital Indonesia dalam memanfaatkan potensi besar ekosistem UMKM.
“Dengan lebih dari 56 juta UMKM, Indonesia memiliki modal kuat untuk melahirkan startup berkelanjutan dan memperkuat produk lokal. Hackathon ini menyalurkan kreativitas anak muda menjadi solusi teknologi nyata bagi industri dan masyarakat,” ujarnya.

