Padang – Banjir besar yang menerjang Kota Padang pada Jumat (28/11) dini hari tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga merusak berbagai infrastruktur utama. Sejumlah fasilitas publik seperti sekolah, jembatan, jalan, tempat ibadah, hingga jaringan air bersih dilaporkan mengalami kerusakan serius.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, membenarkan luasnya dampak kerusakan tersebut. “Ada tiga bangunan SD yang mengalami kerusakan parah,” ujarnya, Jumat malam.
BPBD juga mencatat lima jembatan yang menjadi akses vital warga mengalami rusak berat. Lokasi kerusakan berada di Kecamatan Kuranji, Pauh, dan Koto Tangah. “Satu jembatan di Kuranji bahkan hanyut terseret arus banjir,” kata Hendri.
Putusnya jembatan tersebut menghambat mobilitas masyarakat. Saat ini, asesmen lapangan sedang dilakukan untuk menetapkan langkah penanganan darurat.
Tidak hanya jembatan, sedikitnya tiga ruas jalan juga terdampak parah, termasuk jalan sepanjang 60 meter di Pauh yang amblas dan terputus total. Banjir turut merusak dua lahan pertanian warga di Kapalo Koto, Pauh, serta meratakan sebuah musala di Lambung Bukit.
Gangguan lain yang dirasakan warga adalah terhentinya pasokan air bersih. Sekitar 100.000 pelanggan Perumda AM Padang tidak menerima suplai air karena delapan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) mengalami kerusakan sejak Selasa.
Kondisi ini membuat banyak warga terpaksa mengandalkan air hujan untuk kebutuhan harian sembari menunggu perbaikan jaringan distribusi. BPBD Kota Padang masih terus melakukan pendataan kerusakan dan pemetaan area terdampak.
Pemerintah Kota Padang menegaskan pemulihan akses publik serta pemenuhan kebutuhan dasar warga menjadi prioritas utama di tengah potensi cuaca ekstrem yang masih dapat berlanjut.

