Tim Siaga Bencana Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa pasokan listrik di sebagian besar wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh mulai pulih. Hingga Senin (15/12) pukul 19.00 WIB, aliran listrik telah kembali menyala di 5.961 dari total 6.500 desa terdampak, sementara 539 desa lainnya masih mengalami pemadaman.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian ESDM dan diakses Selasa (16/12/2025), dari total 970.954 pelanggan yang terdampak bencana di Aceh, sebanyak 774.401 pelanggan telah kembali menikmati pasokan listrik.
Wilayah dengan jumlah desa padam terbanyak masih berada di Kabupaten Aceh Tengah dengan 147 desa, disusul Bener Meriah sebanyak 140 desa, Aceh Tamiang 99 desa, Gayo Lues 69 desa, serta Aceh Timur 41 desa. Selain itu, pemadaman juga masih terjadi di sejumlah wilayah lain seperti Aceh Utara, Bireuen, Nagan Raya, Aceh Tenggara, dan Aceh Barat.
Dilansir dari laman infopublik, di Provinsi Sumatra Utara, pemulihan listrik menunjukkan progres signifikan. Dari 554.048 pelanggan yang terdampak, sebanyak 543.346 pelanggan telah kembali teraliri listrik. Meski sempat pulih sepenuhnya, hujan deras disertai longsor dan akses jalan terputus menyebabkan pemulihan belum tuntas di tiga kabupaten. Di Kabupaten Tapanuli Tengah, masih terdapat lima desa padam dari total 215 desa. Kemudian di Tapanuli Utara, empat dari 395 desa belum kembali menyala, serta satu desa di Tapanuli Selatan dari total 211 desa.
Di Sumatra Barat, banjir susulan kembali memengaruhi jaringan kelistrikan. Tercatat 274.564 pelanggan terdampak, dengan 273.804 pelanggan sudah mendapatkan pasokan listrik kembali. Namun, tiga jorong kembali terendam banjir, yakni Jorong Lambeh dengan 145 pelanggan, Jorong Batu Busuak 530 pelanggan, dan Jorong Labuah sebanyak 85 pelanggan.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa proses pemulihan jaringan listrik masih menghadapi berbagai hambatan, mulai dari akses jalan yang sulit dilalui, tiang listrik yang roboh, hingga kondisi wilayah yang masih terendam air.
“Apabila listrik dipaksakan menyala di daerah yang masih tergenang, risikonya sangat berbahaya dan bisa memicu kecelakaan,” ujar Bahlil dalam keterangan resmi, Senin (15/12/2025).
Ia juga memaparkan kondisi pasokan listrik di Aceh. Saat ini, kapasitas pembangkit di wilayah Banda Aceh mencapai sekitar 110 megawatt (MW), dengan beban pemakaian rata-rata berada di kisaran 66 MW. Sebagian pasokan masih ditopang oleh penggunaan genset.
“Jaringan induk sudah terpasang sekitar 80 hingga 90 persen. Kami perkirakan dalam beberapa minggu ke depan seluruh sistem dapat kembali normal, sehingga suplai listrik dari Arun dan Bireuen bisa kembali beroperasi secara optimal,” jelasnya.

