Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali mengirimkan peserta program transmigrasi ke sejumlah daerah tujuan di luar Pulau Jawa. Sebanyak 19 kepala keluarga atau 73 orang diberangkatkan menuju Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan untuk memulai kehidupan baru.
Sebelum berangkat ke daerah tujuan yang dikenal sebagai “tanah harapan”, para calon transmigran lebih dulu dibekali berbagai pelatihan keterampilan. Materi pelatihan mencakup pertanian, perbengkelan sederhana, kelistrikan rumah tangga, hingga keterampilan kerajinan, sebagai bekal kemandirian di wilayah baru.
Salah satu calon transmigran, Sri Parwiti asal Kabupaten Pekalongan, akan berangkat bersama suami dan empat anaknya ke Desa Taramanu Tua, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Ia mengaku keikutsertaannya dalam program transmigrasi merupakan cita-cita keluarga yang telah direncanakan sejak beberapa tahun lalu.
“Ini benar-benar mimpi kami. Kami mendaftar sejak 2022, sempat berpindah daerah karena kuota penuh, lalu kembali mendaftar di Jawa Tengah. Alhamdulillah, akhirnya dipanggil,” ujar Parwiti saat ditemui menjelang keberangkatan di Kantor Disnakertrans Jawa Tengah, Selasa (16/12).
Parwiti menuturkan, alasan utama mengikuti program transmigrasi adalah untuk meningkatkan kondisi ekonomi keluarga. Ia dan suami berkomitmen memanfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah dan bekerja keras agar kehidupan di daerah tujuan menjadi lebih baik.

Di lokasi transmigrasi, setiap keluarga akan mendapatkan lahan usaha dan pekarangan seluas satu hektare, rumah tinggal, serta bantuan pemenuhan kebutuhan hidup selama satu tahun pertama.
Hal serupa disampaikan Rosalia, calon transmigran asal Kabupaten Grobogan. Ia tertarik mengikuti program ini demi membuka peluang masa depan yang lebih baik bagi keluarganya.
“Kami ingin kehidupan yang lebih layak, terutama untuk pendidikan anak-anak. Sebelum berangkat, kami juga dibekali pelatihan, mulai dari bercocok tanam sampai kerajinan tangan,” ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah, Ahmad Azis, menjelaskan bahwa program transmigrasi tahun 2025 diikuti oleh 19 kepala keluarga dari 17 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Daerah tujuan transmigrasi meliputi Waleh di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara; Torire di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah; Taramanu Tua di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat; serta Lagading di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
“Peserta diseleksi dari sekitar 400 kepala keluarga atau lebih dari 1.600 jiwa yang mendaftar. Setelah melalui proses seleksi, mereka dibekali pelatihan keterampilan sesuai kebutuhan di daerah tujuan,” jelas Azis.
Pelatihan tersebut meliputi budidaya pertanian, peternakan, perbaikan alat rumah tangga, kelistrikan, pertukangan, hingga pembinaan kedisiplinan. Program ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam memperluas akses pelatihan keterampilan sebagai bekal kemandirian masyarakat.
Selain lahan usaha dan pelatihan, para transmigran juga memperoleh bantuan sarana produksi, benih, serta jatah hidup berupa kebutuhan pokok selama tahun pertama sambil menunggu hasil pengelolaan lahan.
Pemberangkatan calon transmigran ini turut diikuti secara daring oleh Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, yang secara bersamaan melepas 127 calon transmigran dari berbagai daerah. Kegiatan pelepasan terpusat di Balai Keratun, Kantor Gubernur Lampung.

