28.7 C
Jakarta
Selasa, Juli 1, 2025
BerandaKATA EKBISEKONOMI dan KINERJAKEK Sanur Resmi Dibuka, Indonesia Siap Jadi Destinasi Wisata Medis

KEK Sanur Resmi Dibuka, Indonesia Siap Jadi Destinasi Wisata Medis

Bali – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Denpasar, Bali, pada Rabu (25/06). Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam pembangunan kawasan ini, yang dinilainya sebagai terobosan bersejarah dalam layanan kesehatan di Indonesia.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memprakarsai pembangunan KEK Sanur. Ini adalah sebuah langkah besar, sebuah terobosan pertama dalam dunia medis di republik kita,” ujar Presiden Prabowo saat menyampaikan pidato di Bali Beach Convention Center.

KEK Sanur dirancang sebagai kawasan terpadu yang menggabungkan layanan kesehatan kelas dunia dengan sektor pariwisata. Pemerintah menargetkan kawasan ini dapat menjadi destinasi unggulan dalam bidang medical tourism, sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap layanan medis luar negeri yang selama ini menyedot devisa dalam jumlah besar.

KEK Sanur Resmi Dibuka, Indonesia Siap Jadi Destinasi Wisata Medis
Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslan meninjau fasilitas Bali International Hospital (BIH) di Denpasar, Bali, Rabu (25/06/2025) (katafoto/HO/BPMI Setpres/Kris)

“Kita sudah mendengar bahwa banyak warga kita yang mencari pengobatan di luar negeri, yang tentunya berdampak pada tingginya pengeluaran devisa. Dengan adanya fasilitas seperti ini, kita berharap bisa memberikan layanan kesehatan setara dengan standar internasional,” lanjut Presiden.

Lebih dari sekadar melayani warga dalam negeri, KEK Sanur juga diharapkan mampu menarik pasien dari luar negeri. Proyeksi pemerintah menunjukkan, hingga tahun 2045 kawasan ini berpotensi menyerap lebih dari 18 ribu tenaga kerja. Selain itu, dampak ekonominya diperkirakan mampu menghemat devisa hingga Rp86 triliun, serta menciptakan potensi devisa baru sebesar Rp19,6 triliun.

Fasilitas yang tersedia di KEK Sanur sangat beragam dan lengkap. Di dalamnya terdapat rumah sakit berstandar internasional, hotel bintang lima, pusat konvensi terbesar di Bali yang mampu menampung 5.000 orang, serta taman etnobotani seluas hampir 5 hektare yang menampung lebih dari 380 jenis tanaman obat. Selain itu, tersedia pula sentra UMKM dan area komersial untuk mendukung pertumbuhan pelaku usaha lokal.

Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi khusus kepada para mitra dari luar negeri yang ikut berkontribusi dalam proyek strategis ini. “Untuk seluruh mitra internasional, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan keterlibatannya. Proyek Kawasan Ekonomi Khusus bidang kesehatan ini adalah sesuatu yang sangat membanggakan, dan kami menghargai partisipasi Anda semua,” pungkasnya.

Baca Juga

Erick Thohir: KEK Kesehatan Strategi Kurangi Berobat ke Luar Negeri



Bali - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick...

Eramet Gandeng YCAB Luncurkan Program LAKSMI untuk UMKM Perempuan

Jakarta - Eramet, perusahaan pertambangan dan metalurgi asal Prancis,...

PGRI Soroti 6 Isu Pendidikan Nasional dari Penjurusan SMA, SPMB hingga Kurikulum Digital

Jakarta - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyoroti enam...

Scoopy Kamu Tiba-Tiba Bergetar? Bisa Jadi Ini Masalahnya

V-Belt merupakan salah satu komponen penting dalam sistem CVT...

LPSK Apresiasi Kolaborasi Polri dalam Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Jakarta - Sepanjang tahun 2024, Kepolisian Republik Indonesia (Polri)...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini