SHANGHAI — Lexus resmi memulai pembangunan fasilitas produksi kendaraan energi baru di Distrik Jinshan, Shanghai. Langkah ini menandai hadirnya produsen mobil asing kedua yang sepenuhnya memiliki fasilitas manufakturnya sendiri di Shanghai, setelah Tesla.
Proyek ini berlokasi di Kawasan Teknologi Tinggi Teluk Shanghai, dengan target penyelesaian konstruksi pada Agustus 2026 dan mulai beroperasi secara komersial pada 2027. Kendaraan pertama dijadwalkan meluncur dari jalur produksi pada tahun yang sama, dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 100.000 unit.
Perusahaan yang menaungi proyek ini, Lexus (Shanghai) New Energy Co., Ltd., memiliki modal terdaftar sebesar 107,1 miliar yen Jepang atau sekitar USD 740 juta. Fasilitas manufakturnya mencakup area seluas 1,13 juta meter persegi, lebih luas dari Tesla Gigafactory Shanghai yang menempati lahan sekitar 860.000 meter persegi.

Melansir dari laman carnewschina via The Paper, hanya dalam dua bulan sejak penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Kota Shanghai dan Toyota Motor Corporation pada 22 April 2025, pembangunan resmi dimulai pada 27 Juni 2025. Kecepatan realisasi ini bahkan disebut pejabat lokal sebagai “kecepatan Lexus”, merujuk pada efisiensi proses dan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Langkah Lexus ini disebut-sebut meniru jejak Tesla, yang memulai pembangunan pabrik di Shanghai pada Januari 2019 dan mengirimkan unit pertama Model 3 rakitan lokal hanya 12 bulan kemudian.
Melalui investasi besar ini, Toyota berupaya mempercepat transisi menuju elektrifikasi dan kecerdasan kendaraan, sekaligus memperkuat posisi Lexus sebagai pemain global di pasar kendaraan listrik—terutama di pasar Tiongkok yang sangat kompetitif.
Menariknya, kehadiran pabrik Lexus ini juga menandai pelonggaran kebijakan otomotif China, yang sebelumnya mewajibkan produsen mobil asing untuk bermitra dengan perusahaan lokal. Kini, seperti Tesla, Lexus dapat mengelola fasilitas manufakturnya secara mandiri.
Dengan luas lahan yang lebih besar dan dukungan penuh dari otoritas lokal, proyek Lexus diyakini memiliki potensi untuk rampung lebih cepat dari jadwal. Banyak pihak menantikan apakah “kecepatan Lexus” dapat menyaingi—atau bahkan melampaui—”kecepatan Tesla” dalam mewujudkan pabrik canggih dalam waktu singkat.