Jakarta – Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta mengapresiasi berbagai program quick wins yang dijalankan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Wakil Gubernur, Rano Karno, selama 100 hari pertama masa kepemimpinan mereka. Program tersebut dinilai memberikan kontribusi signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi ibu kota.
Deputi Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Iwan Setiawan, menegaskan bahwa perekonomian Jakarta merupakan barometer nasional. Apa pun kebijakan yang dilakukan di DKI, menurutnya, akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
“Posisi Jakarta sangat strategis. Program quick wins yang dijalankan sejauh ini sangat baik dan berdampak positif,” ujarnya usai menghadiri kegiatan Rilis APBD 2025 DKI Jakarta di Balai Kota, Rabu (27/8).
Pertumbuhan Ekonomi di Atas Nasional
Iwan menambahkan, beragam program pemerintah daerah terbukti memberikan dampak langsung pada perekonomian. Hal ini tercermin dari capaian pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang mencapai 5,18 persen pada kuartal II 2025, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,12 persen.
Menurutnya, capaian tersebut merupakan keberhasilan yang perlu diapresiasi. Pasalnya, Jakarta menyumbang kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
“Pertumbuhan ekonomi DKI memberi kontribusi sebesar 16,61 persen terhadap nasional. Ini sebuah kesuksesan yang patut kita syukuri dan terus dukung,” tandasnya dikutip dari laman berita jakarta.
Realisasi APBD dan Program Quick Wins
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memaparkan bahwa realisasi belanja APBD 2025 telah mencapai 37 persen atau sekitar Rp30,95 triliun dari total anggaran Rp91,34 triliun. Sementara itu, realisasi pendapatan daerah tercatat Rp43,65 triliun atau sekitar 56 persen, lebih tinggi 10–15 persen dibandingkan capaian rata-rata nasional pada semester pertama.
Selain itu, ia juga menjelaskan beberapa program quick wins yang sudah dijalankan, antara lain:
- Penambahan jumlah penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
- Program penebusan ijazah bagi siswa yang tertahan karena biaya.
- Fasilitas gratis naik transportasi umum untuk 15 kategori masyarakat, termasuk Transjabodetabek.
- Kenaikan tunjangan bagi kader dasawisma serta pengurus RT/RW.
Pramono meyakini, program-program ini menjadi bantalan sosial perekonomian yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan warga sekaligus menjadi solusi atas masalah kesenjangan sosial yang masih menjadi tantangan utama di Jakarta.