Tangerang Selatan – Di balik pesona warna-warni ikan mas koki, tersimpan kisah perjuangan Renza Lohardjo, sosok di balik kesuksesan Quality Goldfish Farm. Bermula dari kolam kecil di rumahnya di kawasan BSD, Tangerang Selatan, kini Renza—yang akrab disapa Ko Renza—berhasil mengembangkan lahan seluas 1.680 meter persegi dengan 86 kolam berisi ribuan ikan mas koki berbagai jenis.
Perjalanan bisnisnya dimulai pada 2019, ketika ia hanya memelihara lima ekor ikan mas koki di kolam depan rumah. Kala itu, Renza masih berstatus sebagai penjual rumahan. Namun, setahun kemudian, hasil ketelatenannya membuahkan hasil: satu ekor ikan mas koki hasil grooming-nya berhasil terjual dengan harga jutaan rupiah. Momen itu menjadi titik balik yang menumbuhkan keyakinannya akan potensi besar bisnis ikan hias.
Namun, perjalanan tidak selalu mudah. Dari 220 ekor ikan impor yang didatangkan, hanya sekitar 60 ekor yang berhasil mencapai standar show quality. Sisanya harus diturunkan kelasnya, bahkan ada yang mati akibat cuaca dan kualitas air yang tidak stabil. Meski demikian, dukungan keluarga dan tekad kuat membuat Renza terus bangkit.
Kini, Quality Goldfish Farm menjelma menjadi salah satu farm mas koki paling disegani di Indonesia. Ikan hasil budidayanya telah menembus pasar internasional, diekspor ke Rusia, Peru, Turki, Korea Selatan, India, Sri Lanka, hingga berbagai negara di Asia Tenggara.
Tak hanya sukses secara bisnis, Renza juga menorehkan banyak prestasi di dunia kontes maskoki. Sejak debutnya pada 2019, ia berhasil meraih gelar juara 1 di ajang Musatik Competition untuk kategori baby dan junior. Puncaknya, pada Tulungagung Goldfish Competition 2023, Quality Goldfish Farm menyabet empat dari lima gelar Champion yang diperebutkan. Prestasi luar biasa itu disempurnakan dengan keberhasilan mas koki jenis Oranda Short Tail besutannya meraih gelar Grand Champion, rekor pertama dalam sejarah maskoki Indonesia.
Dengan slogan “Quality is Our Priority”, farm milik Renza kini dikenal sebagai importir mas koki nomor satu di Indonesia, bermitra dengan empat farm besar di Thailand yang memiliki ribuan kolam produksi.
Meski telah meraih kesuksesan, Renza tak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi pelaku UMKM perikanan hias di Tanah Air. Ia berharap pemerintah bisa hadir lebih nyata, terutama dalam penyediaan lahan dan subsidi infrastruktur agar industri ikan hias Indonesia bisa semakin berkembang di pasar global.