27.1 C
Jakarta
Rabu, November 19, 2025
BerandaKATA EKBISPERHUBUNGANAntisipasi Libur Nataru, Kemenhub Siapkan One Way hingga Ganjil Genap di Jateng–DIY

Antisipasi Libur Nataru, Kemenhub Siapkan One Way hingga Ganjil Genap di Jateng–DIY

Surakarta – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 yang diperkirakan memicu lonjakan pergerakan masyarakat, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyiapkan sejumlah langkah pengendalian dan manajemen lalu lintas di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, menjelaskan bahwa strategi tersebut dirumuskan berdasarkan evaluasi pelaksanaan angkutan Nataru sebelumnya, terutama pada titik rawan kemacetan dan kawasan wisata yang kerap dipadati pengunjung.

Aan menuturkan bahwa kapasitas beberapa ruas jalan tidak lagi mampu menampung lonjakan kendaraan saat masa liburan. Karena itu, berbagai skema pengaturan lalu lintas berbasis pembatasan kendaraan akan kembali diterapkan.

“Untuk menambah kapasitas ruas, kita dapat menerapkan one way, contra flow, atau ganjil-genap, khususnya menuju destinasi wisata. Ini membutuhkan koordinasi semua pihak agar kemacetan tidak berulang di titik-titik padat,” jelasnya saat membuka Rakor Kesiapan Angkutan Nataru 2025/2026 di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (14/11).

Ia juga meminta pemerintah daerah, balai wilayah, serta kepolisian memperkuat sinergi selama puncak arus liburan, terutama di akses menuju daerah wisata di Solo Raya dan DIY.

Berdasarkan evaluasi tahun lalu, perlambatan arus di jalan tol banyak dipicu pergerakan truk besar. Untuk itu, pembatasan operasional kendaraan barang dengan sumbu tiga ke atas akan kembali diberlakukan.

“Demi menjaga kelancaran dan keselamatan, pembatasan kendaraan barang tetap menjadi opsi utama. Draf aturannya sudah kami siapkan,” ujar Aan.

Selain itu, Ditjen Hubdat menyiapkan opsi delaying system, yakni skema rekayasa lalu lintas dengan memperlambat atau mengalihkan kendaraan ketika potensi kemacetan mulai terbentuk di titik-titik krusial. Aan menekankan bahwa penerapannya harus dihitung secara cermat agar tidak memindahkan kepadatan ke ruas lain.

Tantangan Nataru tahun ini juga bertambah dengan prediksi puncak musim hujan dari BMKG, di mana sejumlah wilayah di Jawa Tengah masuk dalam zona rawan banjir dan longsor. “Mitigasi perlu disiapkan sejak awal. Posko terpadu, alat berat di lapangan, hingga integrasi layanan harus dipastikan siap,” ungkapnya.

Aan meminta BPTD, balai jalan nasional, BPBD, dan pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut.

Dirjen Hubdat menegaskan bahwa kolaborasi menjadi faktor kunci kelancaran angkutan Nataru. “Kita harus mengutamakan Kendali, Koordinasi, Komunikasi, dan Informasi atau K3I. Posko terpadu, integrasi data aplikasi lintas instansi, dan penyampaian informasi secara real-time sangat diperlukan,” tutupnya.

Baca Juga

Mengejutkan, Video Pendek dan Meme Jadi Senjata Teroris Rekrut 110 Anak di 26 Provinsi

Jakarta - Densus 88 Antiteror Polri kembali mengumumkan perkembangan...

WhatsApp Khusus Aduan Pertanian Resmi Dibuka, Cek Nomor Lapor Pak Amran

Jakarta - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, resmi memperkenalkan...

Job Fair Disabilitas Serap 150 Tenaga Difabel ke Dunia Kerja

Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperkuat...

Pramono Anung Pastikan Tak Ada Pemotongan Subsidi Pangan di APBD DKI 2026

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa...

Jakarta Siaga, Posko Pohon Tumbang 24 Jam Beroperasi Hadapi Cuaca Ekstrem

Jakarta - Mengantisipasi cuaca ekstrem yang diperkirakan hingga akhir...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini