27.4 C
Jakarta
Selasa, Agustus 12, 2025
BerandaTREN OTOMOBILPenjualan Mobil Turun, Bukan Karena Daya Beli? Ini Alasan Konsumen Menunda Pembelian

Penjualan Mobil Turun, Bukan Karena Daya Beli? Ini Alasan Konsumen Menunda Pembelian

Jakarta – Ekonom dan pakar moneter, Cyrillus Harinowo, menilai bahwa penurunan angka penjualan mobil di Indonesia tidak secara langsung mencerminkan melemahnya daya beli masyarakat. Menurutnya, faktor utama yang memengaruhi tren ini adalah ketidakpastian konsumen dalam mengambil keputusan pembelian kendaraan.

Cyrillus menjelaskan bahwa berdasarkan analisis di berbagai sektor, seperti ritel, elektronik, dan properti yang masih menunjukkan pertumbuhan positif, daya beli masyarakat tetap terjaga.

“Anggapan bahwa penurunan penjualan mobil terjadi akibat melemahnya daya beli mungkin kurang tepat. Saya lebih melihat bahwa faktor utama yang berperan adalah ketidakpastian dan keraguan konsumen dalam mengambil keputusan,” ujarnya dikutip dalam laman berita sartu/https://shorturl.asia/o7rK5

Transisi ke Kendaraan Ramah Lingkungan Pengaruhi Keputusan Konsumen

Penjualan Mobil Turun, Bukan Karena Daya Beli? Ini Alasan Konsumen Menunda Pembelian
Suasana booth Honda pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). (katafoto/Fery Pradolo)

Salah satu penyebab utama keraguan konsumen, menurut Cyrillus, adalah perubahan arah industri otomotif menuju kendaraan ramah lingkungan. Pemerintah semakin gencar mendorong adopsi kendaraan listrik sebagai bagian dari komitmen global untuk mengurangi emisi karbon, sesuai dengan Perjanjian Paris.

“Seiring dengan kampanye elektrifikasi transportasi, konsumen mungkin masih menimbang-nimbang pilihan, apakah tetap menggunakan kendaraan berbahan bakar konvensional atau beralih ke mobil listrik,” jelasnya.

Meski demikian, Cyrillus menekankan bahwa Indonesia memiliki berbagai opsi kendaraan ramah lingkungan yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dalam menentukan pilihan.

“Jika kita berbicara soal kendaraan yang lebih ramah lingkungan, mobil listrik memang unggul karena tidak menghasilkan emisi. Namun, kita juga memiliki opsi lain seperti mobil LCGC, kendaraan berbahan bakar etanol (flexy), hybrid, hingga hidrogen,”tambahnya.

Strategi Multi-Pathway: Memberikan Beragam Pilihan kepada Konsumen

Sejalan dengan pernyataan Cyrillus, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandy Julyanto, mengungkapkan bahwa perusahaannya menerapkan strategi multi-pathway, yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak pilihan kendaraan ramah lingkungan kepada masyarakat.

Penjualan Mobil Turun, Bukan Karena Daya Beli? Ini Alasan Konsumen Menunda Pembelian
Suasana booth Toyota pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). (katafoto/Fery Pradolo)

“Strategi multi-pathway ini sangat penting agar masyarakat memiliki keleluasaan dalam memilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhannya. Kami menawarkan berbagai opsi mulai dari kendaraan listrik, hybrid, hingga berbasis hidrogen, sehingga konsumen dapat memilih sesuai dengan preferensi masing-masing,” kata Nandy.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani, menegaskan bahwa pemerintah mendukung penuh inisiatif industri otomotif dalam mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan berbasis energi bersih di Indonesia.

“Kita tidak hanya bergantung pada bahan bakar fosil. Saat ini ada transisi menuju energi yang lebih bersih, seperti biofuel, hybrid, etanol, biodiesel, hingga hidrogen. Ini adalah peluang besar bagi sektor transportasi,” jelas Eniya.

Dengan strategi diversifikasi kendaraan ramah lingkungan ini, diharapkan tren penurunan penjualan mobil dapat diatasi, sekaligus mendukung pertumbuhan industri otomotif nasional dan agenda keberlanjutan energi.

Baca Juga

Diluncurkan 1979, Produksi Mercedes-Benz G-Class Tembus 600.000 Unit

Mercedes-Benz merayakan tonggak bersejarah dengan meluncurkan unit ke-600.000 dari...

Diduga Karena Cemburu, Suami Bakar Istri Hidup-Hidup di Palu

Palu - Kota Palu digemparkan oleh aksi kekerasan dalam...

Laporan TIFA: Kekerasan Terhadap Jurnalis Masih Tinggi di Tiga Wilayah

Jakarta - Melalui program Jurnalisme Aman, Yayasan TIFA merilis...

Atasi Tren Rojali dan Rohana, ISF Kembali Hadir di 400 Mal

Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya...

Utang RSUD Konawe Membengkak Rp 35 M, DPRD Keluhkan Layanan

Konawe - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konawe kembali...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini