Bandung – PT Pindad (Persero) menargetkan penyelesaian produksi kendaraan taktis (Rantis) Maung MV3 untuk jajaran Menteri Kabinet Merah Putih pada akhir 2025. Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Prima Kharisma, menyatakan bahwa pihaknya berupaya mempercepat produksi agar dapat dimulai lebih awal.
“Kami berharap produksi dapat dimulai akhir tahun ini, sehingga proses distribusi bisa segera berjalan,” ujar Prima saat ditemui di kantor PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (26/2).
Saat ini, PT Pindad masih dalam tahap persiapan sebelum memulai perakitan Maung MV3. Kendaraan ini dirancang lebih ringan dibandingkan varian militer karena tidak dilengkapi lapisan pelindung (armor).
“Rencananya, produksi akan dimulai bulan depan,” tambah Prima, menanggapi wacana penggunaan Maung MV3 sebagai kendaraan dinas bagi menteri Kabinet Merah Putih.

Dilansir dari antara melalui laman berita satu, terkait jumlah unit yang akan diproduksi, Prima belum memberikan angka pasti. “Jumlah pastinya akan diumumkan nanti, seiring dengan perkembangan publikasi,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar kendaraan dinas bagi pejabat eselon 1 hingga menteri menggunakan mobil Maung mulai akhir 2024. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, dalam acara Dies Natalis ke-15 dan Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) di Sleman, Yogyakarta, pada Senin (28/10/2024).
“Pak Prabowo sudah menegaskan, minggu depan tidak ada lagi mobil impor untuk eselon 1 dan menteri. Luar biasa,” ujar Anggito.
Namun, pernyataan ini kemudian diklarifikasi oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dijelaskan bahwa kebijakan penggunaan Maung sebagai kendaraan dinas lebih bersifat dorongan untuk mencintai produk dalam negeri, bukan sebagai aturan wajib.