25.4 C
Jakarta
Minggu, Juni 1, 2025
BerandaKATA EKBISPERHUBUNGANASDP Dorong Pariwisata Waterfront dan Akses Transportasi 3T

ASDP Dorong Pariwisata Waterfront dan Akses Transportasi 3T

Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui layanan penyeberangan laut yang menjangkau seluruh penjuru negeri, termasuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) hadir sebagai penghubung antarpulau sekaligus pendorong pertumbuhan sektor pariwisata berbasis waterfront yang terintegrasi dan bertaraf internasional.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa ASDP bukan sekadar operator jasa penyeberangan, tetapi juga berperan sebagai motor pembangunan nasional. “Kami tak hanya menyediakan transportasi laut. ASDP hadir sebagai bagian dari solusi dalam memperkuat konektivitas antarwilayah, mendukung distribusi logistik, membuka keterisolasian kawasan 3T, serta mempercepat pengembangan destinasi wisata yang berdaya saing,” ujarnya.

Saat ini, ASDP mengoperasikan lebih dari 300 lintasan ferry jarak pendek yang menghubungkan wilayah strategis di Indonesia, termasuk rute utama Merak–Bakauheni yang menjadi jalur vital antara Pulau Jawa dan Sumatera. Selain itu, ASDP juga mengelola dua lintasan jarak jauh (Long Distance Ferry/LDF), yakni Balikpapan–Parepare dan Jangkar–Lembar, untuk memperkuat distribusi logistik lintas pulau.

Menjangkau Wilayah 3T Lewat Lintasan Perintis

Dalam rangka mendukung keterhubungan wilayah terpencil, ASDP mengelola sekitar 210 lintasan perintis dengan armada 83 kapal, sesuai amanat Permenhub No. PM 60 Tahun 2021. Tahun ini, pemerintah mengalokasikan subsidi angkutan perintis senilai Rp450,4 miliar, sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin hak mobilitas warga di pelosok.

Heru menekankan bahwa layanan perintis bukan sekadar penugasan negara, melainkan wujud misi sosial untuk menghadirkan keadilan dalam akses transportasi laut. “Beberapa rute perintis kini telah berkembang dan beralih menjadi rute komersial, yang mencerminkan pertumbuhan ekonomi lokal,” jelasnya.

Sebagai bukti, pada tahun 2023 terdapat 10 rute perintis yang telah naik kelas menjadi layanan komersial karena peningkatan jumlah penumpang dan aktivitas ekonomi.

Pelabuhan sebagai Destinasi: Konsep Pariwisata Terpadu ala ASDP

Lebih dari sekadar titik transit, ASDP kini mengembangkan pelabuhan sebagai bagian dari ekosistem pariwisata terpadu. Konsep ini bertujuan mengintegrasikan pelabuhan dengan destinasi wisata unggulan dan pusat aktivitas ekonomi masyarakat.

Salah satu proyek strategis adalah Bakauheni Harbour City (BHC) di Lampung Selatan, yang dibangun di atas lahan seluas 160 hektare. Tak hanya menjadi jalur utama penyeberangan saat arus mudik, kawasan ini kini berkembang menjadi ruang publik modern, lengkap dengan Siger Market (pusat UMKM), galeri seni, dan amphitheater berkapasitas hingga 10.000 penonton.

“Pelabuhan kini tidak lagi hanya sekadar tempat naik-turun penumpang, tapi pintu masuk pertama menuju pengalaman wisata yang menyeluruh. Melalui konsep waterfront yang menyatu dengan ekonomi lokal, ASDP ingin menjadikan pelabuhan sebagai motor pertumbuhan, wadah pemberdayaan UMKM, dan pemantik daya saing pariwisata nasional,” pungkas Heru.

Baca Juga

Riady Foundation Bangun Ekosistem Pembelajaran AI Lewat STEM Indonesia Cerdas

Jakarta - Riady Foundation secara resmi meluncurkan program nasional...

Tantangan Berat Transisi Energi Bersih: Investasi Minim dan Infrastruktur Terbatas

Jakarta - Langkah Indonesia untuk beralih ke energi bersih...

Whoosh Jadi Pilihan Utama ke Karawang, Penumpang Naik 3 Kali Lipat

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat...

Teknologi Medis Swedia Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke RS Dharmais

Jakarta - Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) mendapat kunjungan...

Prabowo dan Macron Tegaskan Komitmen Strategis Indonesia-Prancis

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto, resmi menyambut kedatangan Presiden...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini