Mempawah – Imam Subawaihin, seorang Penyuluh Agama Islam di Kabupaten Mempawah sekaligus Ketua Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Hikmatun Balighah di Desa Sungai Bakau Besar Laut, menggunakan metode unik dalam mengajarkan Al-Qur’an. Marakna gadget yang digandrungi anak-anak, dimanfaatkan olehnya untuk mengajarkan Al-Qur’an dengan metode ‘Ular Tangga Muroja’ah’.
“Saya berpikir hingga menemukan Ular Tangga Muroja’ah ini. Niatnya mengajak anak-anak belajar sambil bermain, agar mereka tidak cepat bosan sekaligus mengenalkan permainan tradisional,” ujarnya di Mempawah, Selasa (4/6/2024).
Dalam metode Ular Tangga Muroja’ah, anak-anak dilatih untuk bersosialisasi, berkompetisi, dan mengingat materi pembelajaran. Selain mengenalkan aksara Arab pada papan permainan, ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan.

“Misalnya, jika dadunya sampai di angka tertentu, anak tersebut diminta membaca doa berbagai niat shalat dan hukum bacaan tajwid,” imbuhnya.
Atas inovasi kreatifnya ini, Imam Subawaihin berhasil memenangkan Penyuluh Agama Islam Award Tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024. Imam Subawaihin unggul di kategori Literasi Al-Qur’an dan mewakili Kemenag Provinsi Kalimantan Barat di tingkat nasional.
“Kemenangan itu bonus saja, yang terpenting anak-anak rajin mengaji dan berakhlak mulia. Maju di tingkat nasional, semoga inovasi ini lebih luas jangkauan manfaatnya,” imbuhhnya.
Imam Subawaihin mendirikan TPQ Hikmatun Balighah pada 2016, beberapa tahun setelah lulus dari Pondok Pesantren Tebuireng. TPQ yang berdiri di Desa Sungai Bakau Besar Laut ini buka setiap hari kecuali Jumat.

Di komplek bangunan dua lantai yang kelak juga dijadikan pondok pesantren ini, Imam Subawaihin mulai mengajar mulai pukul 14.00 WIB. Tidak hanya teori agama, pria yang merupakan Mustasyar Ranging NU SBBL ini juga mengajarkan praktik.
“Masuk pukul 14.30 – 16.30 WIB. Pertama, santri diajar mengaji dulu. Ada yang sudah iqro’, ada juga yang sudah Al-Qur’an. Setelah belajar semua, santri diajak salat Asar berjemaah,” ungkap pria ini dilansir dari laman kemenag
Imam Subawaihin menambahkan, pembiasaan praktik salat dan ibadah lainnya sangat penting. Terlebih, katanya, ibadah terbukti bisa mengembangkan karakter anak-anak menjadi lebih baik.
“Selain melaksanakan perintah Allah, pembiasaan ibadah ini membuat anak-anak lebih hidup bersih, sabar, taat, disiplin, dan lebih siap menghadapi kehidupan,” tutupnya berharap.