Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy merilis pembaruan capaian angka penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Indonesia pada periode semester I tahun 2024, di Media Center Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (3/7/2024) (katafoto/str)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy merilis pembaruan capaian angka penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Indonesia pada periode semester I tahun 2024, di Media Center Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (3/7/2024) (katafoto/str)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy merilis pembaruan capaian angka penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Indonesia pada periode semester I tahun 2024, di Media Center Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (3/7/2024) (katafoto/str)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy merilis pembaruan capaian angka penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Indonesia pada periode semester I tahun 2024, di Media Center Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (3/7/2024) (katafoto/str)
Menko PMK mengatakan, angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Indonesia terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,03 persen dan merupakan angka terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Angka mengalami penurunan sebesar 0,33 persen yang semula pada bulan Maret 2023 angka kemiskinan sebesar 9,36 persen.
Pemerintah telah melakukan 3 strategi utama, yaitu: Penurunan beban pengeluaran, Peningkatan Pendapatan dan Pengurangan kantong-kantong kemiskinan yang berjalan secara konvergen dan terintegrasi. Hal ini dilakukan sebagai wujud nyata untuk melindungi kelompok-kelompok rentan agar tidak jatuh ke jurang kemiskinan dan mendapatkan akses kebutuhan dasar yang setara.