Samarinda – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui langsung Bripka Joko Hadi Aprianto (37), Bintara Polsek Samarinda Hulu, yang juga seorang penggali kubur.
Pada pertemuan di Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, pada Senin, (09/09), Kapolri mengapresiasi niat baik Bripka Joko yang memutuskan untuk menjadi tukang gali kubur kurang lebih 23 tahun sejak duduk di bangku kelas 2 SMP selain bertugas sebagai Polisi.

Kapolri mengatakan apa yang tersirat di hati Bripka Joko dan niatnya membantu masyarakat menggali kubur.
“Izin Jenderal kalau dahulu buat nyari rezeki kalau sekarang untuk amal. Karena setiap bulan, mohon izin pasti nombok, untuk orang tidak mampu saya gratiskan, tapi saya tetap gaji karyawan,” jawab Bripka Joko dikutip dari keterangan tertulis Humas Polri.
Setelah mendengarkan pengalaman dan cerita Bripka Joko, Kapolri mengatakan bahwa membantu masyarakat dengan menjadi tukang gali kubur merupakan niat yang sangat mulia.
Kapolri sempat menyinggung sekolah perwira kepada Bripka Joko. Namun, ketika hendak ditawarkan, Bripka Joko lebih memilih perluasan area makam untuk kebutuhan masyarakat luas.
“Sudah sekolah belum. Mau sekolah perwira?,” tanya Kapolri Sigit.
“Mohon izin Jenderal, mohon maaf ingin nambah tanah wakaf kuburan karena mulai penuh untuk masyarakat,” jawab Bripka Joko.
“Niat mu mulia untuk amal,” tambah Kapolri menanggapi keinginan Bripka Joko.

Terkait dengan keinginan Bripka Joko, Sigit berharap dilakukan komunikasi kepada pihak terkait soal rencana perluasan lahan area makam. Mengingat, saat ini, semakin terbatas karena sudah mulai penuh.
“Ini nanti dibantu dikomunikasikan ya,” kata Kapolri.
Kapolri Sigit menekankan, Bripka Joko harus terus konsisten menjadi polisi yang baik dan pelayan masyarakat agar bisa menjadi contoh bagi seluruh personel Korps Bhayangkara.
“Tolong niat baik ini diturunkan bukan hanya ke anak-anak mu saja, tetapi juga ke rekanmu yang lain. Terus menjadi polisi yang baik,” tutup Sigit.