Petugas merapikan barang bukti uang terkait kasus suap vonis bebas terdakwa pembunuhan Gregorius Ronald Tannur di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (25/10/2024) (katafoto/Ali)
Barang bukti sebesar Rp 920.912.303.714 ditunjukkan pada konferensi pers terkait kasus suap vonis bebas terdakwa pembunuhan Gregorius Ronald Tannur di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (25/10/2024) (katafoto/Ali)
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Abdul Qohar (kedua kiri) bersama Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar (kedua kanan) saat konferensi pers terkait kasus suap vonis bebas terdakwa pembunuhan Gregorius Ronald Tannur di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (25/10/2024) (katafoto/Ali)
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Abdul Qohar (kedua kiri) bersama Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar (kedua kanan) saat konferensi pers terkait kasus suap vonis bebas terdakwa pembunuhan Gregorius Ronald Tannur di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (25/10/2024) (katafoto/Ali)
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Abdul Qohar bersama Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar saat konferensi pers terkait kasus suap vonis bebas terdakwa pembunuhan Gregorius Ronald Tannur di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (25/10/2024) (katafoto/Ali)
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Abdul Qohar (kedua kiri) bersama Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar (kedua kanan) menunjukkan barang bukti saat konferensi pers terkait kasus suap vonis bebas terdakwa pembunuhan Gregorius Ronald Tannur di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (25/10/2024) (katafoto/Ali)
Kejaksaan Agung resmi menetapkan Zarof Ricar (ZR), mantan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, Pendidikan, dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung, sebagai tersangka dalam kasus yang terkait dengan Gregorius Ronald Tannur atau Ronald Tannur.
ZR dijanjikan komisi sebesar Rp 1 miliar jika berhasil melobi hakim agung untuk membebaskan Ronald Tannur, putra mantan anggota DPR dari Fraksi PKB, Edward Tannur. Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung, Abdul Qohar, menyatakan bahwa ZR berperan sebagai perantara antara pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat, dan hakim agung. ZR membawa dana Rp 5 miliar yang akan diserahkan kepada tiga hakim agung yang menangani kasasi Ronald Tannur.
Penyidik menemukan bukti bahwa ZR sering menangani perkara di Mahkamah Agung untuk menguntungkan pihak tertentu. Tindakan ini dilakukan ZR sejak ia bertugas di Mahkamah Agung pada 2012 hingga 2022.
Dalam penggeledahan di rumah ZR di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, penyidik menyita sejumlah uang dalam berbagai mata uang, termasuk SG$ 74.494.427, US$ 1.897.362, EUR 71.200, HK$ 483.320, dan Rp 5.725.075.000, yang jika dikonversikan ke dalam rupiah totalnya mencapai Rp 920.912.303.714 (Rp 920,91 miliar).
Selain itu, penyidik menyita 498 kepingan logam mulia emas seberat 100 gram, empat keping emas seberat 50 gram, dan satu keping emas seberat 1 kilogram dari rumah ZR, sehingga total emas yang disita mencapai kurang lebih 51 kilogram.