Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bergerak menangani dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kementerian PU mengerahkan alat berat untuk membuka akses jalan nasional di ruas Waerunu-Larantuka yang terdampak material vulkanik dan membersihkan debu yang menutupi badan jalan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra, mengatakan bahwa fokus utama penanganan darurat adalah membuka akses jalan guna memudahkan aliran bantuan dan logistik bagi masyarakat terdampak.

“Penanganan dan langkah antisipasi terus dilakukan oleh seluruh Unit Organisasi Kementerian PU, termasuk Tim Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV Provinsi NTT. Kami berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk memantau kondisi terkini di lapangan,” ungkap Rachman Arief dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa (5/11)
Sejak Senin (4/11), alat berat telah dimobilisasi untuk mempercepat proses pembersihan material vulkanik. Kementerian PU mengerahkan satu unit Wheel Loader untuk mengangkat material vulkanik, satu unit water tank untuk menyiram badan jalan, satu unit truk crane, satu unit pick-up, dan satu unit chainsaw untuk memotong ranting pohon yang menghalangi jalan. Sebanyak 20 pekerja juga dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan dan pemulihan jalan.

Ruas jalan Waerunu-Larantuka adalah akses penting yang menghubungkan Kota Maumere dengan Larantuka. Akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Minggu dini hari (3/11/2024) sekitar pukul 23.57 WITA, ruas jalan nasional pada KM 217+100 hingga KM 232+000 tertutup debu vulkanik dan pohon tumbang, menghambat arus lalu lintas di wilayah tersebut.
Kementerian PU melaporkan bahwa saat ini lalu lintas di ruas jalan tersebut telah berfungsi kembali. Untuk meningkatkan keamanan, Kementerian PU telah memasang rambu peringatan dan mendirikan posko siaga tanggap bencana di sekitar lokasi terdampak.