Jakarta – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk pengiriman rutin prakiraan cuaca dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (4.11) lalu. Kerja sama ini meliputi penyediaan informasi prakiraan cuaca khusus, peringatan dini cuaca, prakiraan hujan dasarian dan bulanan, serta cuaca maritim. Di bidang pengembangan sumber daya manusia, PHR dan BMKG juga akan mengadakan program peningkatan kompetensi, termasuk bimbingan teknis pemahaman cuaca.
Kolaborasi ini mendukung kelancaran produksi migas PHR di Wilayah Kerja (WK) Rokan, di mana sekitar 30 titik pantau akan diawasi menggunakan radar dan analisis cuaca dari BMKG. Data cuaca akan diperbarui dalam interval 1 jam hingga 3 jam ke depan.
Vice President OE/HES PHR, Tujuan Sanggam Silaen, mengatakan bahwa saat ini PHR menggunakan radar milik BMKG untuk mengumpulkan informasi cuaca. Pada tahun depan, PHR berencana memasang perangkat Automatic Weather Station (AWS) yang terhubung dengan jaringan BMKG untuk mencapai tingkat akurasi prakiraan di atas 95%.
“Bagi PHR, kecepatan dan ketepatan prakiraan cuaca sangat penting untuk manajemen operasi di WK Rokan. Misalnya, saat pengeboran sumur, rig bisa fokus di lokasi yang diprediksi tanpa hujan. Jika hujan melanda sebagian besar area, rig akan beroperasi di lokasi dengan intensitas hujan rendah,” ujar Tujuan Sanggam Silaen dikutip dari keterangan tertulis.
Tujuan Sanggam Silaen menambahkan bahwa, prediksi cuaca membantu PHR dalam mengantisipasi banjir dengan data muka air sungai sehingga pit air yang terproduksi tetap termonitor dan tidak meluap saat hujan lebat.
Pada tahun sebelumnya, rig dan kegiatan produksi sering terhambat oleh cuaca buruk. Dengan informasi cuaca yang akurat dari BMKG, PHR dapat mengatur jadwal Major Capital Project—proyek prioritas PHR—dengan lebih efisien.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menambahkan bahwa dinamika cuaca di area produksi membutuhkan arus informasi cepat dan akurat.
“Kolaborasi ini akan memungkinkan prakiraan cuaca dan peringatan dini yang tepat, sehingga mendukung aktivitas produksi di WK Rokan,” ungkap Dwikorita.