28.9 C
Jakarta
Rabu, Desember 17, 2025
BerandaKATA EKBISAAJI: Pendapatan Asuransi Jiwa Capai Rp166,27 Triliun

AAJI: Pendapatan Asuransi Jiwa Capai Rp166,27 Triliun

Jakarta – Industri asuransi jiwa di Indonesia mencatatkan total pendapatan sebesar Rp166,27 triliun pada periode Januari–September 2024, menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 2,1% dibandingkan tahun lalu. Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, mengatakan bahwa peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan premi dan hasil investasi.

Pendapatan premi tumbuh 0,2% mencapai Rp132,27 triliun, dengan kontribusi terbesar dari premi lanjutan yang naik 4,2% (Rp56,6 triliun) dan premi reguler yang meningkat 5,7% (Rp79,08 triliun). Hasil investasi turut mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 15,1% atau Rp26,95 triliun.

“Peningkatan pendapatan premi dan loyalitas pemegang polis menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proteksi asuransi,” ujar Budi saat konferensi pers di Rumah AAJI, Jakarta Jumat (29/11)

Sepanjang Januari–September 2024, pembayaran klaim asuransi jiwa turun 2% menjadi Rp119,97 triliun. Penurunan terutama terlihat pada klaim surrender (15,2%), sementara klaim partial withdrawal meningkat 19,4% (Rp15,05 triliun).

Namun, klaim asuransi kesehatan tumbuh tajam hingga 37,2% menjadi Rp20,91 triliun, jauh melampaui pendapatan premi kesehatan yang hanya Rp14,98 triliun. Tingginya rasio klaim terhadap premi yang mencapai 139,5% menjadi tantangan bagi industri.

AAJI mendorong efisiensi melalui koordinasi layanan medis dengan BPJS Kesehatan dan pembentukan medical advisory board.

“Kami ingin memperluas cakupan perlindungan sambil meningkatkan efisiensi layanan,” ungkap Elin Waty, Ketua Bidang Kanal Distribusi dan Inklusi Tenaga Pemasar AAJI.

Ketua Bidang Bisnis Syariah AAJI, Paul Kartono, melaporkan total aset industri asuransi jiwa naik 3,2% menjadi Rp630,12 triliun, dengan 87,8% ditempatkan dalam investasi yang diawasi OJK. Investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) tumbuh signifikan 28,3%, mencapai Rp205,66 triliun.

Budi Tampubolon menegaskan pentingnya menjaga prinsip utmost good faith antara perusahaan dan pemegang polis.

“Kami terus berupaya memperkuat tata kelola perusahaan dan memberikan pelayanan maksimal bagi para pemegang polis,” tutupnya.

Industri asuransi jiwa optimis melanjutkan tren positif ini di tengah tantangan ekonomi global, dengan fokus pada inovasi dan penguatan tata kelola untuk melayani kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan.

Baca Juga

Setengah Abad Bersama Peternak Sapi Perah, Nestlé Indonesia Dorong Industri Susu Berkelanjutan

Jakarta - Nestlé Indonesia menandai 50 tahun kemitraan berkelanjutan...

KEK Dongkrak Ekonomi Daerah, Batang dan Kendal Tumbuh hingga 9 Persen

Jakarta - Pemerintah terus mendorong optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus...

Bea Cukai Pastikan Pita Cukai 2026 Aman dengan Produksi Meningkat

Bea Cukai memastikan ketersediaan pita cukai tahun 2026 sebagai...

Ancam Keselamatan Warga, Satpol PP Bongkar Reklame Berkarat

Jakarta - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi...

Pulang Liburan, Ini Panduan Aman Bawa Oleh-oleh dari Luar Negeri

Berlibur ke luar negeri rasanya belum afdal kalau belum...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini