Malang – Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, kini memiliki Pusat Teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI Center) dan Data Center yang secara resmi diresmikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid. Fasilitas ini merupakan AI Center tingkat universitas pertama di Indonesia.
“Dengan hadirnya AI Center dan Data Center di Universitas Brawijaya, kita membuka peluang besar untuk inovasi di bidang kecerdasan buatan. Salah satu fokus utamanya adalah mendukung ketahanan pangan, yang merupakan prioritas nasional,” ungkap Meutya Hafid saat meresmikan fasilitas tersebut di Malang, Jawa Timur pada Minggu (5/1)
Meutya menegaskan bahwa langkah strategis ini memperkuat peran UB dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional, khususnya sektor pertanian dan peternakan.
“Fasilitas AI Center UB diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petani dan peternak di seluruh Indonesia. Teknologi ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan, sehingga membantu kita mencapai target swasembada pangan,” imbuhnya.

Selain itu, Meutya menyampaikan bahwa pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), berkomitmen mendukung perguruan tinggi yang aktif mengembangkan teknologi kecerdasan buatan.
“Kami sangat mengapresiasi peran universitas dalam mempersiapkan bangsa menghadapi tantangan era digital. Kolaborasi seperti ini penting untuk menjadikan Indonesia unggul di era AI,” ujar Menkomdigi dikutip dari laman infopublik.
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, menyebut peresmian ini sebagai tonggak bersejarah bagi kampusnya. Ia berterima kasih atas dukungan penuh yang diberikan oleh pemerintah, khususnya Menkomdigi Meutya Hafid, dalam mewujudkan fasilitas teknologi mutakhir ini.
“Keberadaan AI Center ini tidak hanya mendorong inovasi, tetapi juga mempercepat pengembangan talenta digital di Indonesia,”ujar Prof. Widodo.
UB juga telah mempersiapkan berbagai kolaborasi dengan mitra nasional maupun internasional untuk mengembangkan pelatihan berbasis kecerdasan buatan.
“Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melahirkan generasi yang kompeten di bidang teknologi. Mohon arahan dan dukungan untuk mewujudkan visi ini,” tutup Prof. Widodo.