Penajam Paser Utara – Sejak pemerintah resmi memangkas anggaran perjalanan dinas, para pengusaha hotel dan penginapan di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mulai merasakan dampaknya. Tingkat hunian kamar mengalami penurunan, menimbulkan kekhawatiran terhadap berkurangnya omzet secara signifikan.
Hampir seluruh hotel dan penginapan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, mengalami penurunan tingkat hunian. Saat ini, banyak penginapan di sekitar IKN yang terlihat sepi dengan sejumlah kamar kosong akibat menurunnya jumlah tamu yang menginap.
Salah satu penyebab utama kondisi ini adalah pemangkasan anggaran perjalanan dinas, yang berdampak pada berkurangnya kunjungan pejabat dan pegawai instansi pemerintah ke IKN. Akibatnya, para pelaku usaha di sektor perhotelan dan penginapan mulai merasa cemas dengan kemungkinan penurunan pendapatan.
Delvi, seorang pengusaha perhotelan di sekitar IKN, mengungkapkan bahwa penurunan okupansi telah terjadi sejak awal 2025.
“Kondisi tamu stabil, masih ada tamu setiap hari. Namun, tidak sebanyak tahun lalu. Tahun ini, sejak awal tahun, okupansi agak berkurang,” ujarnya saat ditemui di salah satu penginapan di Desa Sukaraja, Kabupaten Penajam Paser Utara, dikutip dalam laman berita satu/https://shorturl.asia/Emvj4 pada Senin (10/2)
Para pelaku usaha di sektor ini khawatir apabila kondisi ini terus berlanjut, mereka akan mengalami kerugian karena belum mencapai omzet maksimal setelah melakukan investasi besar untuk membangun usaha di sekitar IKN. “Kalau tamu terus berkurang, investasi yang kami lakukan bisa sia-sia. Balik modal saja belum, apalagi untung,” tambah Delvi.
Meskipun menghadapi tantangan akibat pemangkasan anggaran perjalanan dinas, para pengusaha tetap berharap kondisi akan membaik. Mereka optimistis jumlah wisatawan yang datang ke IKN tetap tinggi.
“Kami tetap optimistis karena banyak warga dari luar kota yang ingin berkunjung ke IKN, yang kini juga menjadi tempat wisata,” pungkas Delvi.