Bekasi – Kota Bekasi mengalami kelumpuhan akibat banjir yang merendam delapan dari 12 kecamatan yang ada. Selain permukiman dan akses jalan, genangan air juga melanda kantor pemerintahan serta berbagai fasilitas publik lainnya.
“Hari ini, Kota Bekasi lumpuh,” ujar Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, dalam rapat koordinasi daring bersama BNPB, Kemenko PMK, BMKG, BPBD Jawa Barat, BPBD Banten, dan sejumlah pihak lainnya pada Selasa (04/03).
Tri menjelaskan bahwa banjir mulai melanda sejak Senin (03/03) malam, dipicu oleh hujan deras serta limpahan air dari wilayah Bogor. Kawasan paling terdampak berada di sepanjang Kali Bekasi, yang merupakan titik pertemuan antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.
Menurut Tri, tinggi banjir kali ini melampaui kejadian serupa pada tahun 2016 dan 2020. “Ketinggian air luar biasa, mencapai 8 meter,” ungkapnya.

Pemerintah Kota Bekasi telah menginstruksikan evakuasi bagi warga yang terjebak banjir sejak tadi malam. Saat ini, tim masih melakukan pendataan di lapangan dan belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Banjir Melanda Kawasan Elite di Kota Bekasi
Salah satu kawasan paling terdampak adalah Grand Galaxy City di Bekasi Selatan, di mana ketinggian air mencapai 1,5 meter.
“Banjir kali ini lebih parah dibanding tahun 2020 yang hanya mencapai 90 sentimeter,” kata Wendi, seorang warga setempat.
Banjir menyebabkan lumpuhnya aktivitas di kawasan elite tersebut, dengan banyak perkantoran dan pertokoan terpaksa tutup. Selain itu, sejumlah kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor, turut terendam.
Derasnya arus banjir bahkan mengakibatkan robohnya tembok pembatas, sehingga air meluap ke Jalan Baru Pekayon dan merendam permukiman warga di sekitarnya.
Beberapa fasilitas umum juga terdampak, termasuk Rumah Sakit Pinna di Tambun yang tergenang hingga air masuk ke lorong rumah sakit. RSUD Bekasi pun mengalami kondisi serupa. Selain itu, banjir juga menggenangi sejumlah kompleks perumahan, seperti Pondok Gede Permai, Duta Indah, Bumi Nasio, Vila Nusa Indah, Pondok Mitra Lestari, Kemang Pratama, Villa Taman Kartini, Taman Narogong Indah, serta Taman Bougenville Fajar.

Banjir turut memutus akses Jalan Cipendawa Baru menuju Jatiasih, menyebabkan pengendara harus mencari jalur alternatif karena genangan air hampir mencapai 1 meter. Beberapa pengendara sepeda motor mengalami mogok akibat nekat menerobos banjir.
“Saya baru pertama kali melihat jalan ini banjir,” ujar seorang pengendara, Mirza.
Selain itu, banjir di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Islamic Center, Kota Bekasi, menyebabkan kemacetan parah hingga ke kawasan Summarecon.
Akibat banjir yang melanda hampir seluruh wilayah Kota Bekasi, ratusan warga terpaksa mengungsi ke berbagai lokasi.