Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya menangani banjir rob yang kerap melanda wilayah pesisir utara ibu kota.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menyatakan bahwa sejumlah langkah mitigasi akan segera diterapkan, termasuk peninggian tanggul yang sudah ada di Cilincing serta pembangunan tanggul di titik-titik strategis setelah Lebaran.
Ia mengungkapkan bahwa wilayah yang berpotensi terdampak rob mencakup Muara Angke, Muara Baru, Sunda Kelapa, RE Martadinata, Cilincing, dan Marunda Pulo.
Untuk mengurangi dampak banjir rob, Dinas SDA DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya, seperti mengoptimalkan seluruh pompa air di wilayah utara guna mempercepat surutnya air rob, serta memaksimalkan fungsi jalur drainase agar limpasan air dapat mengalir lebih efektif.
“Selain itu, Dinas SDA DKI Jakarta secara bertahap akan membangun tanggul mitigasi di beberapa titik terdampak. Hal ini dilakukan bersamaan dengan proyek pembangunan Tanggul Pantai yang masih berlangsung, termasuk percepatan penanganan limpasan air rob di beberapa lokasi yang berisiko tinggi,” jelas Ika dikutip dalam laman berita jakarta pada Selasa (18/3).

Sejumlah proyek pembangunan tanggul mitigasi yang akan segera dilaksanakan meliputi:
• Muara Angke: Pembangunan tanggul sepanjang 1,1 kilometer akan dimulai setelah Lebaran.
• Muara Baru: Dari total rencana pembangunan dua kilometer, tahap awal sepanjang 500 meter akan dikerjakan usai Lebaran.
• Sunda Kelapa: Tanggul sepanjang satu kilometer sedang dalam tahap pengerjaan oleh Pelindo.
• RE Martadinata (depan JIS): Masih dalam tahap koordinasi dengan Kementerian PUPR.
• Marunda Pulo: Saat ini masih dalam proses lelang sebelum memasuki tahap konstruksi.
Ika juga menambahkan bahwa proyek Tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) menjadi salah satu prioritas utama. Dari total panjang yang masih harus dibangun, DKI Jakarta memiliki tanggung jawab menyelesaikan 12,5 kilometer hingga tahun 2030, dengan upaya percepatan agar proyek ini bisa selesai lebih cepat.
“Melalui berbagai langkah strategis ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat mengurangi risiko banjir rob dan melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir,” pungkasnya.