26.8 C
Jakarta
Selasa, Agustus 19, 2025
BerandaKATA BERITANASIONALPendaftaran Pemeriksaan Kesehatan Gratis Tarik 777 Ribu Peserta

Pendaftaran Pemeriksaan Kesehatan Gratis Tarik 777 Ribu Peserta

Jakarta – Kementerian Kesehatan mencatat bahwa hingga 16 Maret 2025, program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) telah menarik lebih dari 777 ribu peserta dari 9.285 Puskesmas yang tersebar di 502 kabupaten/kota dan 38 provinsi di seluruh Indonesia.

Pencapaian ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap layanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Dalam periode 10 Februari hingga 15 Maret 2025, terdapat 20 kabupaten/kota dengan tingkat partisipasi tertinggi.

Kabupaten Lamongan menempati peringkat pertama dengan 27.284 peserta, disusul Mojokerto dengan 24.361 peserta, dan Kota Semarang dengan 19.997 peserta.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam pernyataannya yang dikutip InfoPublik pada Selasa (18/3), menegaskan bahwa PKG merupakan salah satu program kesehatan terbesar yang pernah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Dalam Rapat Koordinasi bersama Wakil Menteri Dalam Negeri dan para kepala daerah pada Senin (17/3), Menkes Budi menyampaikan bahwa program ini memberi perhatian khusus kepada ibu hamil dan balita dengan pemeriksaan dini guna mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak awal.

Pendaftaran Pemeriksaan Kesehatan Gratis Tarik 777 Ribu Peserta
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Humas Kemenkes)

“Khusus bagi ibu hamil dan balita, program ini menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan yang sangat penting untuk mengidentifikasi potensi masalah kesehatan sejak dini,” ujar Menkes Budi.

Program ini menargetkan lebih dari 280 juta penduduk Indonesia, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Melalui PKG, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan pemeriksaan kesehatan, termasuk skrining penyakit jantung, kanker, serta pemeriksaan kesehatan mental.

PKG dirancang berdasarkan siklus hidup masyarakat dan berfokus pada tiga momentum utama: ulang tahun, lingkungan sekolah, serta pemeriksaan khusus untuk ibu hamil dan balita.

Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, pemeriksaan kesehatan untuk individu usia 0-16 tahun dan 18 tahun ke atas dilakukan sesuai dengan tanggal ulang tahun masing-masing.

Mulai Juli 2025, PKG akan diperluas ke lingkungan sekolah, dengan menyasar anak usia 7-17 tahun untuk memastikan pemeriksaan kesehatan rutin bagi siswa.

Sementara itu, pemeriksaan untuk ibu hamil dan balita akan tersedia di Puskesmas dan Posyandu, mencakup skrining hormon, deteksi penyakit jantung bawaan, pemeriksaan gigi, serta kesehatan mata, telinga, dan tekanan darah.

Bagi orang dewasa dan lansia, program ini berfokus pada deteksi dini risiko stroke, kanker, serta kesehatan mental dan fisik. Selain itu, PKG juga melibatkan skrining kesehatan jiwa sejak tingkat sekolah dasar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental.

“Sebagai tambahan, program PKG kini juga mencakup skrining kesehatan jiwa mulai dari tingkat sekolah dasar. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental yang sering kali diabaikan,” jelas Menkes Budi.

Sejumlah daerah, seperti Lamongan, telah berhasil melaksanakan PKG dengan baik. Keberhasilan ini didukung oleh komitmen pemerintah daerah, sosialisasi yang efektif, serta ketersediaan fasilitas dan tenaga medis di Puskesmas.

Pemerintah daerah lainnya diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan program ini dengan memanfaatkan anggaran daerah, termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non-fisik.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menyampaikan bahwa target pemeriksaan PKG akan terus ditingkatkan.

Saat ini, Kementerian Kesehatan menargetkan 50 ribu pemeriksaan per hari, dengan rencana peningkatan menjadi 100 ribu hingga mencapai 300 ribu pemeriksaan per hari, guna mencapai 100 juta pemeriksaan setiap tahunnya.

“Keberhasilan daerah seperti Lamongan, Mojokerto, Semarang, Jember, dan Demak dipengaruhi oleh instruksi kepala daerah yang jelas serta dukungan data yang akurat dari pimpinan wilayah, kepala desa, atau lurah,” ungkap Bima.

Baca Juga

DKI Jakarta Tunggu Perpres, Sekolah Swasta Gratis Segera Diterapkan

Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih menunggu...

Heboh, Semburan Lumpur dan Gas Bumi Hantam Atap Sekolah di Lampung

Lampung - Warga Kampung Bumi Dipasena Makmur, Kecamatan Rawajitu...

New Honda Stylo 160 Tampil Mewah dengan Warna Royal Matte Blue

Jakarta - PT Astra Honda Motor (AHM) kembali menghadirkan...

JMFW 2026 Diluncurkan, Indonesia Siap Jadi Kiblat Modest Fashion Dunia

Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso resmi meluncurkan ajang...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini