Probolinggo – Menteri Kebudayaan Fadli Zon resmi dikukuhkan sebagai sesepuh kehormatan oleh masyarakat suku Tengger dalam perayaan Yadnya Kasada 1947 Saka. Prosesi pengukuhan berlangsung khidmat di Pendopo Agung, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Selasa malam (10/6).
Selain Fadli Zon, terdapat 22 tokoh lainnya yang juga menerima gelar serupa dari masyarakat Tengger, sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi mereka dalam mendukung pelestarian budaya lokal.
Dalam sambutannya, Fadli Zon mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas pengakuan yang diberikan. Ia menyebut masyarakat Tengger sebagai bagian penting dari kekayaan budaya nusantara yang patut dijaga dan dilestarikan.
“Saya percaya budaya suku Tengger merupakan salah satu warisan tak benda yang penting bagi Indonesia, sekaligus menjadi bagian dari kemajuan kebudayaan nasional,” ujar Fadli dikutip daru laman berita satu.
Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki warisan peradaban yang luar biasa, terbentang sejak lebih dari 1,8 juta tahun lalu, dan menjadikan negeri ini sebagai salah satu pusat kebudayaan dunia. Fadli juga menyinggung berbagai penemuan arkeologis seperti lukisan gua berusia lebih dari 51.000 tahun sebagai bukti keberagaman budaya yang dimiliki bangsa ini.
“Saya menyebut ini sebagai bentuk ‘megadiversity’. Seperti yang disampaikan Pak Bupati tadi, kisah perjalanan budaya masyarakat Tengger adalah narasi penting yang harus terus digaungkan,” tambahnya.
Fadli juga menyoroti pentingnya proses akulturasi budaya yang terus berlangsung di Indonesia. Menurutnya, percampuran antar budaya bukan ancaman, melainkan kekayaan yang memperkuat identitas bangsa.
Dalam prosesi pengukuhan, para sesepuh kehormatan menerima selendang kuning yang disematkan langsung oleh romo dukun pandhita sebagai simbol penghormatan dan penerimaan.
Beberapa tokoh lain yang turut menerima gelar tersebut antara lain Bupati Probolinggo Mohammad Haris, Wakil Bupati Fahmi AHZ, Wali Kota Probolinggo Aminuddin, Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, Kajari Kabupaten Probolinggo Ahmad Nuril Alam, serta Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri.
Sementara itu, Bupati Probolinggo Mohammad Haris menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjadikan wilayahnya sebagai pusat kebudayaan dan sejarah yang maju di Jawa Timur.
“Kami punya potensi besar di sektor budaya dan sejarah, dan ke depan, Kabupaten Probolinggo siap menjadi salah satu destinasi budaya kelas dunia,” ujar Haris.