27.3 C
Jakarta
Rabu, Juni 18, 2025
BerandaKATA EKBISEKONOMI dan KINERJAStrategi Pembangunan AHY: Dari Energi Bersih hingga Kota Tangguh

Strategi Pembangunan AHY: Dari Energi Bersih hingga Kota Tangguh

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuka gelaran International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6), dengan memaparkan lima fokus utama strategi pembangunan infrastruktur nasional.

“Sebagai Menko, saya merasa terhormat sekaligus bertanggung jawab untuk memastikan visi besar ini benar-benar diwujudkan dalam aksi nyata,” ujar AHY di hadapan ribuan peserta konferensi dari berbagai negara.

Dalam pidatonya, AHY merinci lima prioritas utama yang menjadi pilar pembangunan infrastruktur nasional ke depan:

1. Infrastruktur untuk Ketahanan Pangan dan Air

Pemerintah tengah menggenjot rehabilitasi lebih dari 2,5 juta hektare jaringan irigasi, membangun bendungan multifungsi, memperluas fasilitas cold storage, serta memperkuat jaringan logistik pertanian. Tujuannya adalah memperkuat kemandirian dan ketahanan pangan serta air di seluruh wilayah Indonesia.

2. Energi Bersih dan Terbarukan

Pemerintah mendorong percepatan transisi energi melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), air (PLTA), panas bumi, hingga pengolahan sampah menjadi energi (waste-to-energy). Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 menargetkan penambahan kapasitas sebesar 69,5 GW, di mana 76% akan berasal dari sumber energi terbarukan dan sistem penyimpanan modern.

3. Konektivitas Merata dan Terintegrasi

Pengembangan infrastruktur transportasi terus dilakukan secara menyeluruh—meliputi jalan, kereta api, pelabuhan, dan bandara—terutama di daerah tertinggal seperti Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan. Pemerintah juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur digital seperti jaringan broadband, yang kini sama pentingnya dengan infrastruktur fisik.

4. Kota yang Layak Huni dan Tangguh

Menjelang 2045, lebih dari 70% penduduk Indonesia diperkirakan tinggal di kawasan perkotaan. Untuk itu, pemerintah fokus pada pembangunan hunian terjangkau, sistem transportasi berbasis transit, bangunan hijau, perbaikan kualitas udara, serta pengendalian banjir. Di kawasan pantai utara Jawa, program multiphase sedang dijalankan untuk mengantisipasi risiko penurunan tanah dan naiknya permukaan laut.

5. Reformasi Pembiayaan Infrastruktur

Guna menopang pembangunan jangka panjang, pemerintah mendorong skema pembiayaan yang inovatif, seperti Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), green bonds, dan blended finance. Kolaborasi dengan entitas seperti Danantara serta mitra global juga menjadi bagian dari strategi ekosistem pembiayaan berkelanjutan.

AHY menekankan bahwa kelima prioritas ini dijalankan lintas kementerian—mulai dari Kementerian ATR untuk tata ruang dan lahan, Kementerian PUPR untuk air, jalan, dan jembatan, Kementerian Perhubungan untuk konektivitas, Kementerian Perumahan untuk hunian layak, hingga Kementerian Transmigrasi dalam rangka pemerataan pembangunan wilayah.

“Ini bukan sekadar daftar proyek. Ini adalah sistem besar yang saling terhubung dan menopang ketahanan nasional. Kami bukan hanya menyinkronkan program, tetapi juga menyatukan tujuan,” tegas AHY.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur harus berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. “Setiap jalan tol harus membuka akses ekonomi baru. Setiap pelabuhan wajib terhubung dengan sistem logistik nasional. Infrastruktur harus menjadi alat pemersatu bangsa, membuka peluang, dan meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.

Konferensi ICI 2025 turut dihadiri jajaran pejabat negara, mulai dari menteri, wakil menteri, anggota legislatif, kepala daerah, hingga mitra pembangunan dan pelaku bisnis.

Acara ini juga menarik perhatian internasional, dengan kehadiran hampir 7.000 peserta dari 26 negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Australia, Singapura, Uni Emirat Arab, Jerman, Korea Selatan, hingga Finlandia.

Sejumlah lembaga pembiayaan dan investor global ternama seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), hingga The Asia Group juga turut serta. ICI 2025 pun menjadi ajang strategis untuk memperkuat kolaborasi global dalam membangun masa depan infrastruktur Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga

Indonesia Siap Ekspor 2.000 Ton Beras ke Malaysia, Tunggu Respons Resmi

Jakarta - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan bahwa Malaysia...

Viral! Pendakian Ilegal di Gunung Merapi Terekam CCTV, Ini Tindakan Balai TNGM

Yogyakarta- Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mengonfirmasi telah...

Jakarta dan IKN Bersinergi Bangun Infrastruktur Kota Masa Depan

Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen mendukung...

Media Digital Vs Konvensional, Pemerintah Siapkan Regulasi Baru

Jakarta - Pemerintah saat ini tengah merancang sejumlah kebijakan...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini