Jakarta – PT VENTENY Fortuna International Tbk (VENTENY) resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), serta Public Expose 2025 pada hari ini. Dalam agenda RUPST, terdapat enam pokok pembahasan, sementara RUPSLB hanya mengangkat satu topik utama.
Salah satu keputusan penting dalam rapat adalah pengesahan Laporan Tahunan 2024, termasuk Laporan Keuangan dan laporan pengawasan Dewan Komisaris. Pemegang saham juga sepakat memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada Direksi dan Komisaris atas pelaksanaan tugas mereka sepanjang tahun buku lalu.
Agenda lainnya mencakup alokasi laba bersih, penetapan remunerasi untuk Direksi dan Komisaris pada tahun 2025, penunjukan Kantor Akuntan Publik, serta perubahan susunan manajemen. Tak hanya itu, rapat juga mengesahkan laporan realisasi penggunaan dana hasil IPO hingga akhir 2024 dan menyetujui pembatalan hak opsi dalam program Management and Employee Stock Option Program (MESOP).
Penambahan Direksi dan Pergantian Komisaris Utama
Dalam rangka memperkuat manajemen, VENTENY mengangkat Milokevin Wendiady sebagai Direktur baru. Pengalaman Milokevin yang kuat dalam operasional diharapkan memperkuat efisiensi dan daya saing perusahaan. Sementara itu, posisi Komisaris Utama kini resmi dijabat oleh Katsuya Kitano yang sebelumnya merupakan Komisaris. Langkah ini merupakan bagian dari strategi memperkuat struktur organisasi dan sinergi antar unit bisnis.
Fokus 2025: Pertumbuhan dan Pemberdayaan UMKM
CEO sekaligus Founder VENTENY, Jun Waide, menyebut tahun 2024 sebagai periode penting bagi perusahaan. “Meski tantangan global terus berlangsung, kami tetap konsisten menjalankan misi utama: menjadi mitra pertumbuhan bagi UMKM dan karyawan di Indonesia,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan menjadi motivasi bagi VENTENY untuk lebih agresif di tahun 2025.
Dari sisi kinerja, VENTENY mencatat pertumbuhan yang solid sepanjang 2024. Pendapatan melonjak 66,81% menjadi Rp303,54 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp181,97 miliar. Laba bersih pun ikut meningkat menjadi Rp8,68 miliar.
Kontribusi terbesar berasal dari layanan B2B Financial Service yang menyumbang Rp104,06 miliar atau 34,28% dari total pendapatan, naik 34,34% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, peningkatan jumlah pengguna aplikasi VENTENY Employee Super App juga memberikan kontribusi besar dengan menyumbang Rp113,35 miliar atau 37,34%. Sisanya berasal dari pendapatan lain-lain sebesar Rp86,12 miliar (28,37%).
Sepanjang 2024, VENTENY juga aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Bank MNC, Bank Mayapada, dan Dinas Koperasi & UMKM Sumatera Selatan. Kemitraan ini menunjukkan komitmen VENTENY dalam memperluas akses pembiayaan dan mendukung kesejahteraan tenaga kerja Indonesia.
Rencana Strategis 2025: Ekspansi dan Kolaborasi Lintas Sektor
Memasuki 2025, perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat pondasi bisnis dan memperluas kemitraan strategis, baik dengan sektor keuangan, asosiasi industri, maupun instansi pemerintah. Prinsip kehati-hatian tetap menjadi pijakan dalam setiap langkah ekspansi di tengah situasi ekonomi yang masih penuh ketidakpastian.
Dalam sesi Public Expose, VENTENY juga mengumumkan kinerja kuartalan yang positif. Pendapatan mencapai Rp81,28 miliar dan laba bersih sebesar Rp5,23 miliar—masing-masing meningkat 105,15% dan 62,34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“VENTENY akan terus mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat daya saing UMKM dan tenaga kerja Indonesia melalui pendekatan teknologi serta kolaborasi lintas sektor. Kami juga tengah menyiapkan sejumlah produk unggulan baru untuk diluncurkan dalam waktu dekat,” tutup Jun Waide.