Klaten – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mendukung program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) melalui dua pilar utama: pembangunan infrastruktur digital dan penguatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan literasi digital.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyampaikan bahwa pihaknya memastikan ketersediaan jaringan internet yang andal di wilayah-wilayah prioritas KDMP. Selain itu, Kemkomdigi melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) juga menyelenggarakan pelatihan berjenjang bagi para pengelola koperasi, mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan.
“Program pendampingan ini dilaksanakan secara kolaboratif bersama komunitas digital lokal dan dinas komunikasi daerah agar sesuai dengan kebutuhan spesifik tiap desa,” ujar Meutya dalam acara peluncuran KDMP di Klaten, Jawa Tengah dikutip dari laman infopublik pada Senin (21/7).
Infrastruktur Digital Jadi Fondasi Ekosistem Koperasi
Kemkomdigi juga menjalankan strategi berbasis data melalui pemetaan wilayah secara berkala. Di Kabupaten Klaten, misalnya, seluruh 379 desa dan 26 kecamatan telah terhubung dengan jaringan fiber optik dan Optical Distribution Point (ODP).
Cakupan jaringan 4G di wilayah ini mencapai 100 persen untuk kawasan permukiman, tanpa satu pun desa yang masuk kategori blankspot. Rata-rata kecepatan internet di Klaten tercatat sebesar 38,16 Mbps untuk unduhan dan 19,03 Mbps untuk unggahan—cukup untuk menopang kelancaran operasional digital koperasi secara berkelanjutan.
Audit jaringan juga rutin dilakukan guna memastikan kualitas layanan tetap optimal, terutama dalam menghadapi lonjakan trafik atau peningkatan kebutuhan data.
Integrasi Pelatihan Digital dan Super Apps Koperasi
Dalam rangka memperkuat digitalisasi koperasi, Kemkomdigi tengah menjalin koordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) untuk mengintegrasikan platform Digitalent Academy dengan super apps koperasi yang sedang dikembangkan.
Integrasi ini ditujukan untuk mendukung pengelolaan koperasi secara modern, mulai dari pendataan anggota, transaksi digital, hingga pemantauan kinerja koperasi secara real-time.
“Kami tidak hanya berfokus pada pelatihan, tetapi juga membangun ekosistem digital yang mendorong tata kelola koperasi yang partisipatif dan efisien,” jelas Meutya.
Kemkomdigi menilai KDMP sebagai model ideal dalam mengembangkan digitalisasi ekonomi desa yang inklusif dan terukur. Koperasi Merah Putih mengintegrasikan berbagai layanan—dari distribusi logistik, transaksi keuangan, pelatihan SDM, hingga layanan kebutuhan dasar—dalam satu ekosistem komunitas berbasis digital.
Contoh nyata terlihat di KDMP Bentangan, Klaten, yang telah mengoperasikan enam gerai dan memiliki lebih dari seribu anggota aktif. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa ekonomi kerakyatan bisa berjalan seiring dengan transformasi digital yang tepat guna.