Di tengah situasi ekonomi dan sosial yang makin kompleks, banyak hal bisa berdampak pada kesehatan secara menyeluruh—baik fisik maupun mental. Bagi Gen Z, tantangannya makin berlipat: dari tekanan akademis, masalah pertemanan dan percintaan, perkembangan emosi yang belum stabil, hingga masa transisi menuju kedewasaan yang bikin otak rasanya terus overthinking.
Menurut definisi World Health Organization (WHO), sehat bukan cuma bebas dari penyakit fisik, tapi juga kondisi mental yang memungkinkan seseorang untuk berkembang dan berkontribusi dalam kehidupan sosial. Melansir dari laman ayo sehat kemkes, ada tiga kebiasaan sehat yang bisa banget kamu coba mulai dari sekarang:
1. Olahraga Rutin: Biar Nggak Lemes
Tren olahraga seperti lari, gym, pilates, hingga yoga kini nggak cuma digemari kaum dewasa, tapi juga lintas generasi termasuk Gen Z. Selain bikin badan makin fit, aktif secara fisik juga punya dampak positif besar untuk kesehatan mental.
Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa aktivitas fisik bisa:
- Mengurangi risiko penyakit jantung, kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, bahkan kanker
- Menjaga berat badan ideal, memperkuat tulang dan otot
- Meningkatkan mood, mengurangi stres dan cemas, serta memperbaiki kualitas tidur
- Meningkatkan daya ingat dan fungsi otak
CDC menyarankan untuk berolahraga aerobik intensitas sedang hingga tinggi selama 150 menit per minggu, plus latihan penguatan otot minimal 2 kali seminggu. Yuk, gerak dikit, jangan rebahan terus!
2. Tidur Cukup: Recharge Otak dan Energi
Produktivitas tinggi sering bikin Gen Z rela mengorbankan jam tidur. Belum lagi budaya ngopi berlebihan yang bikin makin susah tidur. Padahal, tidur itu penting banget buat pemulihan fisik dan mental.
CDC menyarankan durasi tidur:
- Remaja (13–18 tahun): 8–10 jam per hari
- Dewasa (>18 tahun): minimal 7 jam per hari
Tips tidur berkualitas dari American Psychological Association (APA):
- Tidur dan bangun di waktu yang konsisten
- Hindari gadget sebelum tidur
- Stop konsumsi kafein di sore/malam hari
- Coba power nap 20–25 menit saat sore
- Tidur lebih awal jika malam sebelumnya kurang istirahat
3. Pola Makan Seimbang: Jangan Asal Jajan
Apa yang kamu konsumsi sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental. Tantangannya? Dunia serba instan dan manis, mulai dari kopi susu, boba, sampai gorengan di jam rawan.
Studi global menyebut, konsumsi minuman manis (SSBs) meningkatkan risiko:
- Diabetes tipe 2: naik hingga 26%
- Obesitas: meningkat 55% (Malik, 2019)
Sementara pola makan tinggi buah, sayur, kacang, dan ikan terbukti menurunkan risiko depresi hingga 33% (Lassale, 2019).
Di Indonesia, ada panduan “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan yang bisa jadi acuan makan sehat:
- ½ piring: makanan pokok dan lauk-pauk. Karbohidrat: nasi, jagung, ubi, gandum utuh. Protein: ayam, telur, tahu, tempe, ikan
- ½ piring lainnya: sayur dan buah. Sayur: bayam, brokoli, wortel. Buah: jeruk, pepaya, apel, pisang
- Minum cukup air putih: minimal 8 gelas per hari. Kurangi minuman manis dan bersoda
Kebiasaan sehat di atas bisa bantu kamu tetap bertenaga buat ngejar cuan, ikut tren sosial media, jalan-jalan ke tempat kekinian, atau sekadar nongkrong bareng inner circle. Karena, jujur aja, sehat itu mahal dan sangat bernilai.
Jangan lupa share info ini ke close friends dan small circle kamu di Instagram. Biar bareng-bareng tetap waras, bugar, dan bahagia in this economy.