29.4 C
Jakarta
Rabu, Juli 30, 2025
BerandaKATA EKBISEKONOMI dan KINERJABegini Penjelasan Menko Airlangga Soal Tarif Perdagangan Indonesia-AS

Begini Penjelasan Menko Airlangga Soal Tarif Perdagangan Indonesia-AS

Jakarta – Kebijakan tarif perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) kembali menuai sorotan. Pemberlakuan tarif nol persen untuk produk asal AS dan tarif hingga 19 persen terhadap ekspor Indonesia dipandang sebagian kalangan sebagai kebijakan yang timpang dan cenderung menguntungkan AS.

Topik ini menjadi bahan pembahasan utama dalam diskusi Investor Daily Round Table (IDRT) yang berlangsung pada Senin (28/07) di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta. Acara tersebut menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan dipandu oleh Chairman Executive B-Universe, Enggartiasto Lukita.

“Banyak pihak hanya melihat sisi negatifnya, termasuk terhadap hasil negosiasi dengan Uni Eropa. Karena itu, kami ingin menyampaikan cerita yang sebenarnya,” ujar Enggartiasto dalam pembukaan diskusi.

Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga menegaskan bahwa tarif 19 persen yang diperdebatkan tidak berlaku secara menyeluruh untuk semua produk ekspor Indonesia. Ia mencontohkan sektor pertanian, di mana Indonesia justru menjadi importir sejumlah komoditas utama dari AS.

“Selama ini Indonesia rutin mengimpor sekitar 500.000 ton gandum dari Amerika. Dalam kesepakatan terbaru, jumlah itu dinaikkan menjadi 1 juta ton. Ini komoditas yang tidak bersaing dengan produksi beras dalam negeri, jadi tidak perlu dipermasalahkan,” jelasnya.

Airlangga juga meluruskan bahwa tarif 19 persen hanya dikenakan pada komponen tertentu dalam proses manufaktur, bukan pada keseluruhan produk. “Contohnya kapas, tarif hanya berlaku pada sebagian unsur biaya produksinya. Bahkan, ada beberapa komoditas yang memperoleh insentif khusus, sehingga tarifnya bisa lebih rendah dari 19 persen,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa praktik serupa juga terjadi di negara lain. Jepang, misalnya, menerapkan tarif nol persen terhadap produk asal AS, sementara ekspornya ke Negeri Paman Sam tetap dikenai tarif hingga 15 persen. “Meski begitu, Jepang tetap berinvestasi besar di AS, yakni mencapai US$ 550 miliar,” tambahnya.

Airlangga pun menyampaikan bahwa pendekatan negosiasi yang ditempuh Indonesia diapresiasi oleh AS, bahkan dijadikan contoh oleh negara lain.

“Amerika menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara pertama yang mengajukan proposal lengkap secara formal dan menjadi model bagi negara lain dalam perundingan dagang,” ujarnya.

Ia menutup dengan memastikan bahwa proses negosiasi masih akan terus berjalan, terutama jika terjadi perubahan tarif antara AS dengan negara kompetitor. Sementara itu, pemerintah akan fokus menyelesaikan pekerjaan rumah di dalam negeri, termasuk menyiapkan implementasi teknis dari hasil kesepakatan dagang tersebut.

Baca Juga

PGE Mantap Menuju 1 GW, Laba Naik dan Produksi Energi Melebihi Proyeksi

Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX:...

Diabetes Mengintai Generasi Muda, Kenali Gejala dan Cara Pencegahan

Jakarta - Penyakit diabetes melitus—yang kini lebih dikenal sebagai...

VIP Concept: Kolaborasi Wuling dan NMAA Tampilkan Van Listrik Super Mewah

Tangerang - Wuling Motors menghadirkan karya modifikasi eksklusif dari...

Jadi Rebutan, Kamera Sony RX1R III Langsung Ludes dan Kehabisan Stok

Tak butuh waktu lama bagi Sony RX1R III untuk...

Rahasia Makeup Tahan Lama: Kenali Primer Water vs Silicone

Pernah nggak sih, kamu merasa makeup cepat luntur, patchy,...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini