Jakarta – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menghadiri pertemuan dengan Pemerintah Kota Istanbul, Turki. Rano menegaskan pentingnya menjaga persahabatan Indonesia–Turki yang sudah terjalin lama, terutama semangat saling membantu ketika bencana melanda.
Ia mencontohkan dukungan Indonesia saat Turki diguncang gempa, serta bantuan dari Turki ketika tsunami melanda Aceh. “Semangat saling menolong itulah yang ingin kami wujudkan menjadi program kerja nyata,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (22/8).
Pertemuan kedua pihak kali ini berfokus pada pertukaran pengalaman di bidang pariwisata, kebudayaan, kepemudaan dan olahraga, ekonomi, serta teknologi perkotaan. Delegasi Jakarta juga memaparkan transformasi menuju kota global yang tetap berakar pada budaya, sementara Istanbul berbagi pengalaman dalam mengelola destinasi wisata kelas dunia.
Sebagai tindak lanjut, Jakarta dan Istanbul sepakat menyusun program kerja bersama, seperti lokakarya teknis, kunjungan kerja timbal balik, hingga penguatan jejaring seni, pelajar, dan olahraga.
Melansir dari lama beirta jakarta, salah satu hasil penting dari pertemuan ini adalah dukungan terhadap penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara PT Jakarta Propertindo (Perseroda) dengan ISTAC, perusahaan pengelola sampah di Istanbul, pada Kamis (21/8). LoI tersebut menjadi landasan kerja sama pengelolaan sampah kota, mencakup pertukaran pengetahuan tentang pengoperasian Tempat Pembuangan Akhir (TPA), produksi kompos, pengelolaan limbah kapal, medis, maupun industri, hingga pembersihan kota, laut, serta pengelolaan energi dan carbon credit.
Selain itu, LoI juga membuka ruang untuk konsultasi manajemen, riset, pelatihan, pertukaran budaya, dan penguatan kerja sama kelembagaan melalui kunjungan timbal balik.
Kerja sama pengelolaan sampah ini merupakan langkah besar dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan efisiensi layanan publik Jakarta. “Terutama dalam kerangka ekonomi sirkular dan pembiayaan berbasis kinerja. Target kami jelas: kota lebih bersih, biaya layanan lebih efisien, dan terciptanya lapangan kerja hijau,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, kedua kota akan membentuk tim gabungan untuk menyusun peta jalan, menentukan proyek prioritas, serta menyiapkan mekanisme pemantauan dan evaluasi. Program bersama juga akan dipublikasikan secara berkala agar transparan dan akuntabel bagi masyarakat.
Penjabat Wali Kota Istanbul, Nuri Aslan, menyambut baik misi penguatan kerja sama ini. Menurutnya, Istanbul dan Jakarta menghadapi tantangan serupa sebagai kota metropolitan dunia, mulai dari kemacetan, pengelolaan sampah, hingga transformasi layanan berbasis teknologi.
“Kami siap berbagi pengalaman, dari tata ruang hingga pengembangan destinasi wisata, agar kedua kota makin nyaman dihuni sekaligus menarik bagi wisatawan,” ujar Nuri.
Ia juga menegaskan bahwa kolaborasi JAKPRO–ISTAC bisa menjadi contoh nyata kemitraan sister city yang berorientasi hasil. Istanbul, lanjutnya, siap memfasilitasi pertukaran teknis serta mendukung proyek percontohan di Jakarta.
“Selain itu, kami juga ingin mendorong kolaborasi lintas sektor di bidang kebudayaan dan pariwisata untuk mempererat hubungan antarmasyarakat,” tandasnya.