Palembang – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja operasional di lapangan dengan menghadirkan 31 Rumah Singgah di sejumlah stasiun terpencil. Fasilitas ini difungsikan sebagai tempat istirahat yang aman dan nyaman, terutama bagi pekerja yang bertugas di lokasi dengan medan geografis menantang.
Rumah Singgah tersebut tersebar di Divisi Regional (Divre) III Palembang sebanyak 16 unit dan Divre IV Tanjungkarang sebanyak 15 unit. Keberadaannya sangat membantu pekerja yang sering mendapat jadwal malam atau bertugas di stasiun yang sulit diakses, sehingga mereka tidak perlu menempuh perjalanan jauh dan berisiko setelah jam kerja.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menekankan pentingnya fasilitas tersebut.
“Sejumlah stasiun kami berada di lokasi terpencil, bahkan ada yang di tengah hutan. Tanpa Rumah Singgah, pekerja harus menempuh perjalanan jauh pada malam hari yang penuh risiko, mulai dari tindak kejahatan hingga ancaman binatang liar. Dengan adanya fasilitas ini, mereka bisa beristirahat lebih aman dan nyaman, sehingga lebih siap menjalankan tugas,” ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis.
Selain memberikan perlindungan, Rumah Singgah juga berkontribusi langsung terhadap kelancaran operasional angkutan barang, khususnya batu bara di Sumatra Bagian Selatan. Sepanjang Januari–Juli 2025, angkutan batu bara menjadi tulang punggung layanan barang KAI dengan kontribusi 82,83% dari total volume, atau sebesar 32,49 juta ton dari total 39,23 juta ton.
Keberadaan Rumah Singgah memungkinkan pekerja tetap fokus bekerja tanpa harus khawatir dengan perjalanan pulang yang panjang dan berbahaya.
“Kami berharap Rumah Singgah ini menjadi bukti nyata apresiasi KAI terhadap dedikasi para pekerja lapangan. Mereka adalah garda terdepan yang menjaga kelancaran perjalanan kereta api sekaligus mendukung operasional angkutan barang. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi pekerja sama artinya menjaga keberlangsungan layanan bagi masyarakat,” tutup Anne.