32.8 C
Jakarta
Sabtu, September 27, 2025
BerandaKATA EKBISUMKMHarbolnas 2025 Siap Gebrak dengan Diskon Raksasa dan Target Rp35 Triliun

Harbolnas 2025 Siap Gebrak dengan Diskon Raksasa dan Target Rp35 Triliun

Jakarta – Fundamental ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2025 terus menunjukkan ketahanan yang kuat. Sejumlah indikator utama mencatatkan kinerja positif, antara lain: PMI Manufaktur yang naik ke level 51,5 pada Agustus 2025, inflasi terjaga di angka 2,31%, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 118,1 pada Juli 2025, serta pertumbuhan likuiditas perekonomian sebesar 6,5% (yoy) pada Juni 2025 dengan nilai mencapai Rp9.597,7 triliun. Selain itu, konsumsi rumah tangga tetap menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi 54,25% terhadap PDB nasional.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perdagangan bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) kembali menghadirkan program belanja online terbesar di Indonesia: Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025, yang dikhususkan untuk produk-produk lokal.

“Harbolnas memiliki peran penting dalam mendorong UMKM, yang merupakan tulang punggung kelas menengah Indonesia. Ekosistem ini harus terus diperkuat, baik dari sisi produsen, rantai distribusi melalui e-commerce, hingga konsumen,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat Kick Off Road to Harbolnas 2025 di Graha Sawala, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (8/9).

Harbolnas 2025 Siap Gebrak dengan Diskon Raksasa dan Target Rp35 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Peluncuran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (8/9/2025). (katafoto/HO/Humas Ekon)

Memasuki tahun ke-14 sejak pertama kali digelar pada 2012, Harbolnas terbukti memberikan dampak signifikan. Pada 2024, nilai transaksi mencapai Rp31,2 triliun, tumbuh 21,4% dibanding tahun sebelumnya. Produk lokal menyumbang 52% atau Rp16,1 triliun, naik 31% dari 2023, sejalan dengan meningkatnya partisipasi UMKM berkat kampanye Bangga Buatan Indonesia.

Ekonomi digital Indonesia pun terus berkembang pesat. Diproyeksikan nilai Gross Merchandise Value (GMV) bisa menembus USD360 miliar pada 2030, menjadikan Indonesia pasar digital terbesar di Asia Tenggara. Potensi ini dapat meningkat dua kali lipat setelah Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA) resmi berlaku.

“Melalui ASEAN-DEFA, diharapkan hambatan tarif tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi digital. Salah satu yang paling cepat bisa diimplementasikan adalah integrasi sistem pembayaran digital, termasuk QRIS yang kini sudah digunakan hingga Jepang,” tambah Airlangga.

Dengan mengusung tagline “Nyatakan Cinta Nusantara”, Harbolnas 2025 menargetkan transaksi Rp33–35 triliun atau naik 5–10% dari tahun sebelumnya. Produk lokal diharapkan tetap mendominasi dengan kontribusi 50–55%.

Airlangga menegaskan, Harbolnas bukan hanya ajang belanja, tetapi juga gerakan kolektif untuk memperkuat UMKM, meningkatkan daya saing produk dalam negeri, sekaligus menumbuhkan kebanggaan masyarakat pada karya bangsa.

Puncak perayaan Harbolnas akan berlangsung pada 10–16 Desember 2025, dengan diskon besar-besaran, pameran produk unggulan, dan kampanye kreatif yang mengajak masyarakat untuk lebih memilih dan menggunakan produk lokal.

Baca Juga

Wajib Belajar 13 Tahun, Pemerintah Tegaskan 1 Tahun Prasekolah Jadi Kunci Transisi ke SD

Jakarta - Pemerintah menegaskan komitmennya dalam merealisasikan wajib belajar...

LPS: Dana Rp200 Triliun di Bank BUMN Perkuat Likuiditas Perbankan

Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai langkah pemerintah...

Tak Hanya Belanja, Tamini Square Hadirkan SDH yang Mampu Menampung 1.500 siswa

Jakarta - Sekolah Dian Harapan (SDH) resmi membuka cabang...

Korlantas Polri Batasi Penggunaan Sirine dan Rotator Bukan Stop Pengawalan

Jakarta - Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen...

Dana Rp204 M Raib dari Rekening Dormant, Polri Ungkap Dalang dan Oknum Bank

Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus)...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini