32.8 C
Jakarta
Sabtu, September 27, 2025
BerandaKATA GAYA HIDUPWISATATerungkap, Begini Cara Pemerintah Lumajang Merawat Candi agar Tetap Kokoh

Terungkap, Begini Cara Pemerintah Lumajang Merawat Candi agar Tetap Kokoh

Lumajang – Candi-candi di Lumajang bukan sekadar peninggalan arkeologi, melainkan saksi peradaban Nusantara yang menyimpan nilai sejarah tinggi. Keberadaannya menjadi warisan budaya yang harus dijaga, bukan hanya sebagai identitas bangsa, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda.

Hingga kini, baru dua candi di Lumajang yang memperoleh anggaran perawatan rutin dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI. Kedua candi tersebut adalah Candi Agung di Kecamatan Randuagung dan Candi Gedong Putri di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.

Tenaga Teknis Arkeologi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Lumajang, Aries Purwanty, menjelaskan bahwa anggaran yang diberikan tidak hanya digunakan untuk pembersihan, tetapi juga memastikan kondisi fisik candi tetap kuat dan terpelihara.

“Anggarannya masih berjalan sampai sekarang, dan sementara ini baru dua candi itu yang mendapat dukungan dari BPKW XI,” ujar Aries, Kamis (18/9).

Berkat perawatan berkelanjutan, kedua candi tersebut kini tampak lebih rapi, bersih, dan terjaga. Meski begitu, Aries menekankan pentingnya perhatian terhadap situs lain, salah satunya Situs Biting, yang mendapat alokasi anggaran khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur karena statusnya sebagai cagar budaya strategis.

“Kalau untuk Situs Biting, anggarannya ditangani langsung oleh provinsi karena termasuk dalam cagar budaya yang dikelola khusus,” tambahnya dikutip dalam laman infopublik.

Menurut Aries, pelestarian cagar budaya tidak hanya soal menjaga bangunan fisik, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat. Dukungan publik sangat dibutuhkan, baik dalam menjaga kebersihan maupun melindungi situs agar tidak dirusak.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa peninggalan bersejarah seperti candi memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata budaya yang bernilai ekonomi. Jika dikelola dengan baik, warisan leluhur ini bukan hanya lestari, tetapi juga mampu memberikan manfaat nyata bagi pembangunan daerah.

“Pelestarian tidak hanya untuk menghargai masa lalu, tapi juga investasi bagi masa depan. Candi bisa menjadi ruang belajar, pusat wisata sejarah, sekaligus penguat identitas bangsa,” pungkasnya.

Baca Juga

Famtrip Raja Ampat 2025: Kemenpar Gaet Agen Selam Eropa dan Amerika

Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama industri bahari menggelar...

Ketok Palu, DPR Sahkan RUU APBN 2026 Jadi Undang-Undang

Jakarta - Rapat Paripurna DPR RI pada Selasa (23/9)...

Kemnaker Ungkap 10,7 Juta Orang Indonesia Cari Kerja Setiap Tahun

Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, setiap tahun sedikitnya...

Dana Desa Lanny Jaya Diselewengkan Rp168 M, Pj Bupati hingga Pihak Bank Jadi Tersangka

Papua - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Papua...

LPS: Dana Rp200 Triliun di Bank BUMN Perkuat Likuiditas Perbankan

Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai langkah pemerintah...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini