Jakarta – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai langkah mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Upaya ini dilakukan untuk memastikan seluruh makanan yang disalurkan kepada peserta didik aman dikonsumsi serta memenuhi standar kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan kolaborasi lintas lembaga untuk mempercepat proses sertifikasi. Dinkes bekerja sama dengan tim MBG, SPPG, serta Balai Pengawas dan Sertifikasi Produk (BPSP) guna mempercepat inspeksi dan proses penerbitan sertifikat.
“Kami akan melakukan inspeksi kesehatan lingkungan ulang secara menyeluruh. Setelah itu, percepatan akan dilakukan agar seluruh SPPG dapat segera menyesuaikan dengan persyaratan SLHS,” ujar Ani dikutip dari laman berita jakarta pada Senin (6/10).
Ia menjelaskan bahwa sejauh ini belum ada SPPG di Jakarta yang sepenuhnya memiliki sertifikat SLHS, namun seluruhnya tengah dalam tahap verifikasi dan pemeriksaan lapangan. Ani menargetkan proses sertifikasi bisa rampung dalam dua minggu ke depan, disertai pelatihan tambahan bagi penanggung jawab SPPG dan para penjamah makanan.
“Sekitar 8.000 orang akan kami latih agar lebih terampil dalam mengelola, menyajikan, dan menangani makanan secara higienis,” tambahnya.
Saat ini terdapat sekitar 180 SPPG di Jakarta yang menjadi bagian penting dalam pelaksanaan program MBG. Melalui inspeksi ulang dan sertifikasi ini, Dinkes DKI berupaya memastikan seluruh dapur dan fasilitas pengolahan makanan memenuhi standar kebersihan lingkungan. Langkah ini juga menjadi bagian dari pencegahan dini terhadap potensi kasus keracunan makanan, seperti yang sebelumnya sempat terjadi di beberapa daerah.
Terkait hasil laboratorium atas dugaan kasus keracunan makanan MBG di Jakarta, Ani menjelaskan bahwa sebagian besar disebabkan oleh kontaminasi bakteri, bukan bahan kimia. Meski demikian, jumlah peserta didik yang terdampak relatif kecil, yakni sekitar 60 orang dari 10 lokasi kejadian.
“Kami terus menelusuri penyebabnya, dan fokus utama kami saat ini adalah memastikan kejadian serupa tidak terulang,” katanya.
Ani menegaskan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta berkomitmen mendukung penuh program MBG yang digagas pemerintah pusat. Pengawasan berkelanjutan akan dilakukan setelah proses sertifikasi selesai agar standar keamanan pangan tetap terjaga.
“Harapannya, percepatan penerbitan SLHS ini dapat menjamin keberlanjutan program MBG serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas makanan di sekolah. Kami ingin memastikan setiap hidangan yang dikonsumsi anak-anak benar-benar bergizi, aman, dan diproduksi di lingkungan yang laik sehat,” pungkasnya.