Jakarta – Para siswa Sekolah Rakyat kini berkesempatan melanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri melalui program beasiswa kuliah di Universitas Tianjin, Tiongkok. Inisiatif ini merupakan hasil kerja sama antara Yayasan Warga Bumiputera Indonesia, Kadin Indonesia Komite Tiongkok, dan Universitas Tianjin.
Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Garibaldi Thohir, mengatakan bahwa setiap tahun akan ada 50 penerima beasiswa Dharma Bumiputera Indonesia yang diberangkatkan ke Tiongkok untuk menempuh pendidikan tinggi.
“Insya Allah, putra-putri terbaik dari Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto akan mendapat kesempatan belajar di Universitas Tianjin. Gus Ipul kini menjadi komandan di lapangan untuk memastikan program ini berjalan,” ujar Garibaldi dalam acara peluncuran Dharma Bhakti Bumiputera Indonesia di Jakarta, Kamis (30/10).
Garibaldi menuturkan, program ini menjadi upaya memperluas akses pendidikan dan membuka peluang bagi generasi muda Indonesia untuk berinovasi serta membawa kembali ilmu dan pengalaman dari luar negeri.
“Anak-anak dari keluarga kurang mampu kini bisa belajar di Sekolah Rakyat dan berkesempatan menempuh kuliah di luar negeri, bahkan hingga ke Tiongkok,” tambahnya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyambut baik kerja sama ini. Ia berharap langkah tersebut menjadi inspirasi bagi kampus lain untuk turut memberi kesempatan bagi lulusan Sekolah Rakyat.
“Selain membantu anak-anak bersekolah, program ini juga dapat meningkatkan taraf hidup keluarganya,” kata Gus Ipul.
Ia mengapresiasi Yayasan Warga Bumiputera Indonesia atas komitmen memberikan peluang pendidikan bagi generasi muda. Menurutnya, program beasiswa ini merupakan bagian dari hilirisasi pendidikan Sekolah Rakyat, agar para lulusannya dapat melanjutkan kuliah atau bekerja sesuai kemampuan dan minatnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan strategi Presiden Prabowo dalam mengatasi kemiskinan, dengan sasaran anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang tercatat dalam Desil 1 dan Desil 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Saat ini, terdapat 166 titik Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi dan menampung hampir 16 ribu siswa di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut ditargetkan meningkat menjadi 40 ribu siswa pada 2026, dan mencapai 500 ribu siswa pada 2030 di jenjang SD, SMP, dan SMA.
Sementara itu, Ketua Yayasan Warga Bumiputera Indonesia, Hendropriyono, menilai kerja sama ini menjadi fondasi penting dalam memperkuat masa depan pendidikan nasional sekaligus mempererat hubungan Indonesia dan Tiongkok.
“Inisiatif ini menunjukkan bagaimana diplomasi pengetahuan dan kebudayaan dapat memperkuat persaudaraan antarbangsa. Pendidikan menjadi jembatan yang membuat hubungan kedua negara semakin kokoh dan berkelanjutan,” ujarnya.

