Palangka Raya – Pemerintah Kota Palangka Raya menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas layanan darurat 112. Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, saat membuka Rapat Koordinasi Layanan Darurat 112 Tahun 2025 di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Rabu (10/12).
Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat), selama lima tahun beroperasi layanan 112 telah menerima 6.935 laporan kegawatdaruratan dari berbagai kategori. Jumlah tersebut menunjukkan meningkatnya kepedulian serta partisipasi masyarakat terhadap layanan cepat tanggap ini.
“Enam ribu lebih laporan tersebut mencerminkan betapa pentingnya layanan 112 bagi warga Palangka Raya. Angka itu bukan sekadar data, tapi mencerminkan situasi nyata di lapangan yang membutuhkan penanganan cepat,” ujar Arbert dikutip dari laman infopublik.
Laporan yang diterima meliputi penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), evakuasi hewan liar, kebakaran, kecelakaan lalu lintas, permintaan ambulans, penanganan pohon tumbang, pelepasan cincin, hingga kasus kriminal yang menuntut tindakan cepat.
“Dalam kondisi genting, 112 menjadi nomor yang pertama kali dihubungi masyarakat. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan publik sekaligus menjadi tantangan bagi kita untuk menjaga kecepatan dan ketepatan respons,” tambahnya.
Arbert juga menyoroti pentingnya peningkatan teknologi komunikasi, kesiapan personel, serta sinergi antarinstansi. Layanan 112 melibatkan banyak pihak, mulai dari Disdamkarmat, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Perhubungan, hingga unsur keamanan dan relawan BPK Swakarsa.
“Layanan 112 merupakan sistem yang menghubungkan banyak sektor. Jika satu elemen tidak optimal, maka respons bisa terhambat. Karena itu, koordinasi yang solid menjadi faktor penting,” jelasnya.
Ia juga meminta perangkat daerah, camat, dan lurah untuk lebih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar semakin banyak warga memahami cara mengakses layanan darurat ini dan memanfaatkannya secara tepat. Menurutnya, semakin tinggi pemahaman publik, semakin cepat laporan dapat ditindaklanjuti.

