28.9 C
Jakarta
Senin, Oktober 20, 2025
BerandaKATA BERITANASIONALSimulasi Sekolah Rakyat, Jam Tidur Diatur hingga Tak Boleh Bawa Ponsel

Simulasi Sekolah Rakyat, Jam Tidur Diatur hingga Tak Boleh Bawa Ponsel

Jakarta – Sebanyak 75 siswa mengikuti simulasi program Sekolah Rakyat di Sentra Handayani, Cipayung, Jakarta Timur. Pada hari kedua kegiatan, Kamis (10/7), para siswa diperkenalkan pada pola hidup sehat dan disiplin.

Kepala Sekolah Rakyat Sentra Handayani, Regut Sutrasto, menjelaskan bahwa simulasi ini bertujuan membiasakan siswa dengan jadwal tidur yang teratur. “Kami ingin mengubah kebiasaan siswa yang sering tidur larut malam, seperti jam 10 atau 11 malam. Di sini, kami ajarkan mereka untuk tidur paling lambat jam 9 malam agar cukup istirahat,” ujar Regut.

Dengan tidur lebih awal, siswa dapat bangun pagi untuk melaksanakan salat subuh berjamaah di musala sekolah. Selain itu, Regut menegaskan bahwa siswa dilarang membawa ponsel selama mengikuti kegiatan di Sekolah Rakyat. “Kami ingin anak-anak fokus belajar dan tidak tergantung pada gadget, termasuk saat akhir pekan,” tambahnya

Untuk komunikasi dengan orang tua, sekolah menyediakan wali asuh. Setiap wali asuh bertugas mendampingi 10 siswa, memantau aktivitas mereka, termasuk kegiatan keagamaan. Regut menyebutkan bahwa siswa tampak antusias dan menikmati simulasi ini. “Mereka sangat senang, dan ini menjadi motivasi bagi kami, para guru, untuk terus membimbing mereka dengan semangat,” katanya.

Sekolah Rakyat Sentra Handayani memiliki 12 guru, terdiri dari enam guru laki-laki dan enam guru perempuan. Pada hari kedua simulasi, kegiatan dimulai dengan salat subuh, diikuti senam pagi dan sarapan bersama. Setelah itu, siswa mandi dan bersiap untuk mengenal lingkungan serta fasilitas sekolah.

Para siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing didampingi dua guru untuk menjelajahi sarana sekolah. Setelah makan siang bersama, mereka membereskan barang-barang pribadi dan bersiap pulang. Orang tua telah menunggu di gerbang sekolah untuk menjemput anak-anak mereka.

Salah satu siswa, Muhammad Haris, mengaku sangat menikmati simulasi yang berlangsung selama dua hari satu malam, dari Rabu (9/7) hingga Kamis (10/7). “Seru banget! Aku nggak sabar pengen sekolah di sini. Belajar di sini asyik, nggak bikin stres karena banyak kegiatan sambil bermain,” ungkapnya.

Baca Juga

Belum Terserap Optimal, BGN Akan Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun ke Negara

Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana,...

Pertama Kali Camping di Gunung? Hindari Kesalahan Ini dengan 7 Tips Berikut

Jakarta - Menikmati keindahan alam dari puncak gunung kini...

Tol Yogyakarta–Bawen Segera Tersambung, Waktu Tempuh Jogja–Semarang Cuma 1 Jam

Semarang - Salah satu proyek prioritas yang ditunggu masyarakat...

Lucky Hakim Bawa Layanan Adminduk dan NIB ke Desa

Indramayu - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, melakukan kunjungan kerja...

Sah, Museum UPH Diakui Pemerintah sebagai Bagian dari Museum Nasional

Tangerang - Kementerian Kebudayaan secara resmi menetapkan Museum Universitas...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini