Nusa Tenggara Timur – Kualitas gizi anak-anak sekolah dasar di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini mendapatkan perhatian khusus dengan hadirnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lobalain Mokdale. Dapur gizi yang mulai beroperasi sejak 11 Juni 2025 ini melayani 19 sekolah dan satu posyandu, dengan total 3.059 penerima manfaat.
Menariknya, seluruh proses produksi di SPPG melibatkan ahli Gizi Seimbang Indonesia (GSI). Mereka memastikan setiap menu yang disajikan memenuhi standar angka kecukupan gizi (AKG) yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN), serta aman untuk dikonsumsi anak-anak.
“Setiap menu dirancang secara detail, mulai dari kandungan karbohidrat, sayur, protein hewani seperti ikan, telur, dan daging, hingga protein nabati seperti tahu dan tempe. Sebelum dikirim ke sekolah, semua menu juga dicicipi oleh ahli gizi untuk memastikan cita rasa dan keamanannya,” ujar Kepala SPPG Lobalain Mokdale, Novalita Margaritha A. Saudila dikutip dari laman infopublik, Rote Ndao, Selasa (4/11).
Proses pengolahan makanan dilakukan dengan sistem kerja bergilir yang disiplin dan terstruktur. Tahapannya dimulai dari penyortiran dan pembersihan bahan baku, dilanjutkan dengan pemotongan sesuai standar gramasi, kemudian memasak, mengemas, dan mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah penerima manfaat. “Persiapan bahan dimulai pukul 13.00, memasak dilakukan tengah malam, pengemasan pada pukul 03.00 pagi, dan pengiriman ke sekolah dilakukan pukul 07.00 pagi,” jelas Novalita.
Setelah makanan dikonsumsi siswa, wadah atau ompreng dikembalikan untuk dicuci oleh tim khusus. Proses pencucian dilakukan setiap hari pukul 13.00 dengan air mengalir guna menjaga kebersihan dan higienitas peralatan.
Sebagian besar bahan pangan yang digunakan SPPG berasal dari petani dan pelaku usaha lokal Kecamatan Lobalain. Sayuran, ikan, tahu, tempe, dan daging dibeli langsung dari masyarakat sekitar, sementara buah-buahan seperti apel dan jeruk masih dipasok dari luar daerah. “Program ini tidak hanya meningkatkan gizi anak-anak sekolah, tapi juga membantu perekonomian warga karena hasil panen mereka terserap langsung tanpa harus dijual ke pasar,” ungkap Novalita.
Selain menyediakan makanan bergizi, SPPG Lobalain Mokdale juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi lokal. Dari 50 tenaga kerja yang terlibat, sebanyak 47 orang merupakan warga sekitar dengan komposisi seimbang antara laki-laki dan perempuan, sedangkan tiga lainnya merupakan tenaga ahli dari program gizi nasional.
Saat ini, terdapat empat SPPG aktif di Kabupaten Rote Ndao, yang tersebar di Kecamatan Lobalain, Pantai Baru, dan Rote Timur. Pemerintah daerah menargetkan pembangunan hingga 30 SPPG di seluruh wilayah, dengan sasaran belasan ribu penerima manfaat.

