Jakarta – Salah satu pengelola pusat perbelanjaan terbesar, Lippo Malls Indonesia (LMI) memperkuat komitmennya dalam menghadirkan destinasi gaya hidup yang relevan dan adaptif terhadap perubahan perilaku konsumen. Melalui strategi pengembangan yang mencakup revitalisasi, rekonsep, dan rebranding, LMI berupaya memberikan pengalaman berbelanja dan rekreasi yang lebih segar serta sesuai dengan tren pasar modern.
Saat ini, Lippo Malls mengelola 69 mal di 17 provinsi dan 36 kota besar di seluruh Indonesia. Beberapa di antaranya telah memulai tahap transformasi, termasuk pembaruan logo, narasi merek, dan tampilan visual yang lebih dinamis seperti di Lippo Mall Nusantara dan Gajah Mada Plaza.
Memasuki kuartal IV tahun ini, Cibubur Junction menjadi salah satu proyek prioritas yang tengah menjalani proses revitalisasi menyeluruh. Hingga akhir 2026, sejumlah mal lainnya juga akan masuk dalam daftar pengembangan strategis yang dijalankan oleh Lippo Malls.

Langkah ini menegaskan tekad LMI untuk terus meningkatkan nilai dan daya saing, sekaligus menjawab perubahan cepat di industri ritel dan gaya hidup. Pusat perbelanjaan kini tidak lagi sekadar tempat transaksi, melainkan ruang sosial dan rekreasi yang memberikan pengalaman berkunjung yang bermakna bagi masyarakat.
LMI menilai inovasi dan pembaruan menjadi elemen penting untuk menjaga daya tarik setiap mal yang dikelolanya. Upaya tersebut tidak hanya berfokus pada peningkatan tampilan fisik bangunan, tetapi juga pada penyusunan ulang tenant mix, optimalisasi area publik, serta penguatan positioning setiap mal sesuai karakter dan potensi pasar lokal.
“Program revitalisasi dan rebranding yang kami lakukan adalah bagian dari komitmen jangka panjang untuk terus bertransformasi sesuai perubahan perilaku dan ekspektasi konsumen. Kami ingin setiap Lippo Malls menjadi representasi komunitas di sekitarnya — pusat gaya hidup yang modern, dinamis, dan inklusif,” ujar CEO PT Lippo Malls Indonesia, Henry Riady.

Selain beradaptasi dengan dinamika pasar, strategi ini juga berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal, melalui peningkatan aktivitas perdagangan, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan UMKM di sekitar kawasan mal.
“Kami percaya pusat perbelanjaan tetap menjadi jantung kehidupan sosial masyarakat selama terus berevolusi. Setiap proyek kami rancang secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan potensi lokal, tren ritel, serta integrasi antara hiburan, kuliner, dan gaya hidup,” tutup Henry.

