30.6 C
Jakarta
Kamis, November 27, 2025
BerandaKATA EKBISPERHUBUNGANLibur Nataru, Ini Jurus Kemenhub Atasi Kemacetan di Merak–Bakauheni

Libur Nataru, Ini Jurus Kemenhub Atasi Kemacetan di Merak–Bakauheni

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub) menyiapkan sejumlah strategi untuk memastikan kelancaran arus penyeberangan di Pelabuhan Merak–Bakauheni selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Hal tersebut disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, saat memimpin rapat koordinasi kesiapan Nataru bersama seluruh pemangku kepentingan di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat (21/6).

“Saya optimistis operasi Nataru tahun ini dapat berjalan dengan baik. Berbagai strategi sudah kami siapkan, mengingat dua tahun terakhir Merak selalu menjadi titik krusial,” ujar Aan dalam siaran pers yang diterima InfoPublik.

Mengacu pada evaluasi penyelenggaraan Nataru sebelumnya, Ditjen Perhubungan Darat kembali menerapkan pembagian arus kendaraan melalui tiga pelabuhan penyeberangan di wilayah Merak untuk mengurai kepadatan penumpang dan kendaraan.

Selain itu, Ditjen Hubdat juga menyiapkan satu pelabuhan tambahan sebagai rencana cadangan. “Rute Merak–Bakauheni akan dibagi melalui tiga pelabuhan: BBJ Bojonegara, Pelabuhan Merak, dan Ciwandan. Dan jika kapasitas ketiganya penuh, kami siapkan Pelabuhan KBS (Krakatau Bandar Samudera) sebagai contingency plan,” jelasnya.

Di sisi Lampung, distribusi kendaraan juga diarahkan ke tiga pelabuhan, yaitu BBJ Muara Pilu untuk arus dari dan ke BBJ Bojonegara, lintasan utama Pelabuhan Bakauheni–Merak, serta Pelabuhan PT Wijaya Karya Beton untuk arus dari dan menuju Ciwandan.

Aan menambahkan, strategi lainnya yang akan diimplementasikan adalah delaying system atau sistem penahanan arus kendaraan menuju Pelabuhan Merak dan Bakauheni melalui penerapan buffer zone di beberapa lokasi, baik di ruas tol Jakarta–Merak maupun jalan arteri.

“Delaying system berarti kendaraan dialihkan ke zona penyangga ketika kondisi penyeberangan belum memungkinkan. Baik di Merak maupun Bakauheni, seluruh buffer zone sudah kami siapkan,” ungkapnya.

Zona penyangga di wilayah Merak terdiri dari rest area KM 13, KM 43, KM 68, serta jalan arteri Cikuasa Atas dengan kapasitas total 1.050 kendaraan kecil dan 200 sepeda motor. Sementara di Lampung, delaying system disebar di delapan titik buffer zone yang mampu menampung hingga 1.190 kendaraan kecil.

Dalam rapat tersebut, Aan juga mengingatkan seluruh stakeholder untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada Desember, mengingat BMKG memprediksi puncak musim hujan terjadi pada Desember hingga Januari, disertai angin kencang, potensi banjir rob, serta gelombang tinggi.

“Kondisi cuaca ini perlu diantisipasi agar keselamatan penyeberangan tetap terjamin,” tegasnya.

Aan menyatakan keyakinannya bahwa dengan strategi yang matang dan koordinasi lintas instansi, penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini dapat berlangsung aman, lancar, dan sukses.

Baca Juga

Wisata Premium di Borobudur dan Prambanan Bikin Turis Prancis Takjub

Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah menyelesaikan proses pendampingan...

BMKG Peringatkan Potensi Megathrust di Sulawesi, Dua Kabupaten Diminta Waspada

Tolitoli - Kepala BMKG Kelas I Palu, Sujabar, mengingatkan...

Target Satu Digit, Pemda DIY Gaspol Turunkan Angka Kemiskinan Tahun 2026

Yogyakarta - Pemerintah Daerah DIY terus memperkuat berbagai langkah...

Presiden Prabowo Siap Bangun Akademi Olahraga dengan Fasilitas Kelas Dunia

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima Menteri Pemuda dan...

Ada Call Center SAGI 127, BGN Perkuat Pengawasan Makan Bergizi Gratis

Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) resmi meluncurkan Tema...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini